SERVE THE PEOPLE
FRONT MAHSISWA NASIONAL MENDIRIKAN
“SANGGAR BELAJAR PEDULI PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT PESISIR”
"Buat Apa Ribuan Sarjana Kalau Rakyatnya di biarkan bodoh"(Romo Mangun)
Pendidikan adalah merupakan suatu
proses dialektika manusia untuk mengembangkan akal pikir dalam menyelesaikan
setiap persoalan-persoalan social, serta menjadi tolak ukur kemajuan suatu
zaman peradaban Bangsa dan Negara, dalam mencerdaskan kehidupan rakyat.
Sehingga menjadi tonggak instrument kemajuan tenaga produktif yang akan
menopang kesejahtraan rakyat secara utuh. Pendidikan harus menjadi pondasi
utama dalam mewujudkan kemajuan rakyat yang sejahtera, berkeadilan, berdaulat
adil dan makmur, serta menjunjung tinggi nilai-nilai social yang maju dan
mengabdi pada kepentingan rakyat.
Pemeratan pendidikan di
Indonesia khusunya dimasyarakat Lampung memang menjadi persoalan tersendiri, mahalnya biaya pendidikan
sehingga membuat masih tingginya angka putus sekolah, kurangnya sarana dan prasarana
pendidikan terutama untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak, minimnya kualitas
pendidikan yang diterima, dll. Merupakan persoalan-persoalan yang mewarnai generasi bangsa ini,
sehingga tak heran jika banyaknya anak-anak terutama di pinggiran kota (Urban
Poor) dan desa yang kurang sekali pengetahuanya.
Menyadari
betapa pentingnya persoalan ini, perlu ada langkah kongkret yang dapat memberikan kontribusi dan perbaikan secara konkret
pada masyarakat lampung khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia. Tentu
saja agenda ini setidaknya mampu menjadi langkah alternatif di tengah sulitnya
masyarakat (khususnya anak-anak sebagai generasi penerus) mendapatkan sarana
pembelajaran di luar institusi pendidikan.
Hal ini
pulalah yang mendorong Front Mahasiswa
Nasional (FMN) Cabang Bandar Lampung untuk membuka pelayanan
pendidikan berupa “Sanggar Belajar” untuk anak-anak yang di fokuskan pada daerah- daerah yang masih
kurang fasilitas pendidikannya dan masih tingginya angka putus sekolah, sebagai wujud
kepedulian mahasiswa terhadap problem bangsa.
Tentang program “Sanggar Belajar Peduli
pendidikan Untuk Masyarakat Pesisir”.
“Sanggar Belajar Peduli Pendidikan Untuk Masyarakat Pesisir” ini adalah
suatu wadah untuk mahasiswa memberikan pelayanan pendidikan berupa bantuan
pengajaran secara sukarela kepada anak-anak di daerah pesisir. Sanggar Belajar
ini lahir dari keprihatinan kami terhadap kondisi pendidikan di daerah pesisir,
Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Dimana fasilitas pendidikan masih sangat
minim, dan masih banyak anak-anak yang
putus sekolah. Selain itu juga sanggar belajar ini adalah sebuah bentuk
pelayanan kepada mahasiswa (terutama fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
UNILA atau Fakultas tarbiyah di IAIN) untuk menjawab kebutuhan akan media
mempraktekan ilmu yang di dapat di perkuliahan yang hari ini tidak dapat
dijawab oleh kampus.
Pendirian sanggar belajar tersebut kami lakukan di 2 kampung yaitu, kampung Gubuk Sero kelurahan Kangkung kecamatan Teluk Betung Selatan dan di kampung Karawang
kelurahan Garuntang kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung. adapun
tempat yang digunakan untuk sanggar belajar tersebut masih menggunakan TPA dan
sekretariat dari organisasi Jaringan Rakyat Miskin Kota (UPLINK/UPC).
Sanggar belajar ini telah memiliki peserta didik berjumlah 68 orang di
kampung gubuk sero dan 74 orang. Peserta
didik tersebut berasal dari jenjang pendidikan formal SD hingga SMP, namun ada
juga yg belum sekolah (PAUD). Aktifitas dari sanggar belajar tersebut kami
jadwalkan setiap hari Minggu. Dalam pengajaran kami membagi menjadi 5 kelas
yaitu :
- PAUD
- Kelas 1 dan 2
- Kelas 3 dan 4
- kelas 5 dan 6
- untuk SMP
Adapun materi pelajaran
yang kami berikan selain materi pelajaran di sekolah, kami juga memberikan
materi kesenian, olah raga, dan kerajinan tangan. Metode pembelajaran yang kami
berikan tidak hanya didalam kelas saja tapi kami juga menggunakan alam terbuka
dan kami juga menggunakan metode belajar sambil bermain agar anak-anak peserta
didik tidak jenuh dalam belajar
Kegiatan ini telah berlangsung
semenjak tanggal 19 mei 2012. Kami mengajak mahasiswa secara luas di
kampus-kampus untuk bergabung menjadi tenaga pengajar sukarela di sanggar-sanggar
belajar yang kami buat. Hingga saat ini cukup banyak mahasiswa yang bergabung
dalam program tersebut. Di Universitas Lampung sebanyak 25 orang mahasiswa
bergabung menjadi tenaga pengajar, sedangkan di IAIN Raden Intan sebanyak 24
orang, dan di kampus UMITRA sebanyak 4 orang.
Selain memberikan
pelayanan pendidikan, kami juga menggalang bantuan dari mahasiswa di
kampus-kampus dengan membuka stand dan “class
to class” dan juga dari pengguna jalan, untuk menunjang operasional
pengajaran. Bantuan yang kami kumpulkan berupa buku tulis, buku gambar, buku bacaan,
alat tulis/mewarnai, pakaian sekolah layak pakai, dan juga uang. Penggalangan
bantuan juga melibatkan mahasiswa yang terlibat menjadi tenaga pengajar
sukarelawan di sanggar belajar yang kami buat. Bantuan tersebut akan kami
distribusikan langsung kepada anak-anak peserta didik yang membutuhkan. Selain
itu kami juga rutin mengadakan diskusi-diskusi tentang pendidikan dan
persoalannya. Diskusi inilah yang kemudian menjadi media kami melakukan
propaganda dan edukasi kepada masssa mahasiswa yang terlibat dalam sanggar
belajar kami.
Dalam proses
pendiriannya sanggar belajar ini FMN bekerja sama dengan organisasi JARINGAN
PEREMPUAN PESISIR (JPrP), JARINGAN RAKYAT MISIKN KOTA (JRMK), dan warga serta
ketua RT setempat.
0 komentar:
Posting Komentar