Minggu, 6 Oktober 2013 17:36 WIB
Laporan Wartawan Tribun Timur Ansar
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penyelenggaraan Asia
Pasific Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua, Bali, kembali menuai
penolakan dari rakyat berbagai daerah di Indonesia.
Kali ini, Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Kota Makassar, menolak pertemuan APEC
yang disebut sebagai hanya momentum konsolidasi imperialis yang
dipimpin Amerika Serikat untuk segera mengakhiri krisis perekonomian
mereka sejak 2008 silam.
Organisasi massa mahasiswa yang berslogan anti-imperialisme ini,
memprotes pertemuan tersebut dengan menggelar aksi massa di bawah
jembatan layang jalan Urip Sumoharjo, Minggu (6/10/2013).
FMN, berunjuk rasa menolak skema regional anti rakyat dan meminta agar ada kerja sama yang adil dan mengabdi pada rakyat.
Koordinator aksi FMN Makassar, Surahman, mengatakan pertemuan APEC
pada 1-8 Oktober 2013 ini adalah bukti konkret imperialisme AS semakin
menunjukkan watak aslinya yang eksploitatif, ekspansif, dan akumulatif
atas modal dalam menguasai negara-negara berkembang di Asia Pasifik,
khususnya Indonesia.
"Pertemuan KTT APEC
sejatinya bukanlah skema kerjasama regional yang independen. Sebab, di
dalamnya tertancap kiat intervensi dan dominasi imperialisme AS melalui
pemerintahan sekutunya di Asia Pasifik, khususnya SBY," ungkap Korlap,
Surahman saat berorasi
Imperialisme AS, kata dia, terus mendorong seluruh negara Asia
Pasifik untuk menerima dan mengadopsi seluruh skema kerjasama yang
timpang sebelum nantinya disempurnakan dalam pertemuan World Trade
Oranization (WTO).
"Melalui agenda APEC
yang ditindak lanjuti melalui pertemuan WTO, akan semakin merampas
hak-hak dasar rakyat. Terutama perampasan dan monopoli atas tanah oleh
negara dan tuan tanah besar serta bojuasi besar komprador melalui
perkebunan, pertambangan dan pertanian skala luas. Sementara, sarana dan
hasil produksi akan dikontrol penuh melalui mekanisme negara maju,"
lanjutnya.
Sedangkan dalam sektor pendidikan, lanjut Surahman, pertemuan APEC
juga akan membahas sejumlah konsep tentang kerjasama pendidikan untuk
mempermudah pendistribusian ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan
prinsip lintas regional dan global.
"Dengan demikian, pendidikan akan dijadikan sebagai sektor jasa untuk
menguntungkan perusahaan-perusahaan raksasa imperialisme melalui
investasi modal di sektor pendidikan Indonesia. Esensi dari liberalisme
pertemuan APEC adalah,
perdagangan monopoli liberalisme AS yang berorientasi untuk meraup
keuntungan yang sebesar-besarnya di sektor pendidikan Indonesia,"
tandasnya.
sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2013/10/06/fmn-pertemuan-apec-hanya-untungkan-amerika-serikat/
0 komentar:
Posting Komentar