Front
Mahasiswa Nasional (FMN)
Mengucapkan:
Selamat
Menyambut Tahun Baru 2014
”Terus belajar memahami kenyataan untuk
mengambil keuntungan dalam setiap perkembangan keadaan bagi oranisasi dan
perjuangan”
Tidak ada perubahan Fundamental atas Krisis Imperialisme
”Dimana ada penindasan,
disitulah perlawanan akan bangkit”. Demikian salah satu ungkapan yang menegaskan
hokum pertentangan (Kontradiksi) yang telah ditunjukkan oleh manusia dalam
setiap perkembangan peradabannya. Hukum tersebut
(pertentangan) akan senantiasa eksis dalam setiap materi, pun juga dengan
pertentangan yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat. Karenanya, bagi setiap
masyarakat yang menghendaki perubahan menuju keadaan yang lebih baik dari
keadaannya saat ini ataupun sebelumnya, harus senantiasa menyandarkan tindakannya
berdasarkan kenyataan akan perkembangan setiap keadaan itu sendiri.
Sepanjang
tahun 2013, seluruh rakyat dunia telah menyaksikan kenyataan akan situasi umum
mperialisme yang semakin hari semakin dekat dengan kehancurannya. Artinya
bahwa, krisis umum imperialism yang telah memuncak sejak tahun 2008 tersebut,
higga detik-detik akhir tahun 2013 ini, secara fundamental samasekali tidak
menunjukkan perubahan apapun untuk menuju keadaan yang semakin baik. Dengan berbagai
resesi ekonomi dan finansial, krisis tersebut terus berlansung semakin lama dan
semakin memburuk.
Berbagai
pembaruan strategi dan metode yang diambil oleh imperialis agar dapat keluar
dari krisis, justeru semakin mempertajam krisis dan semakin melipatgandakan penderitaan
rakyat. Sejak pertengahan tahun lalu (2012) hingga saat ini, Imperialisme terus
berusaha membangkitkan seluruh Instrumen dan mengintensifkan seluruh skema penghisapannya
terhadap rakyat diseluruh belahan dunia. Sepanjang tahun ini, skema-skema umum
yang dikuasai dan dirancang sebagai mesin penghisapannya, telah berhasil
dibangkitkan melalui forum-forum global yang dibentuknya seperti, UN-MDGs, APEC
dan WTO. Melalui forum-forum busuk tersebutlah Imperialisme terus menipu rakyat
dengan berbagai ilusi-nya atas perkembangan bagi rakyat. Dilain sisi, melalui
forum yang sama Imperialisme terus memaksakan seluruh kebijakan dan skema
penghisapannya dapat diterima dan dijalankan diseluruh Negeri.
Dalam
seluruh kenyataan buruk dan menyakitkan tersebut, Amerika Serikat (AS) tetap menjadi imperialisme nomor
satu di dunia tanpa kekuatan tandingan yang sepadan. Hal tersebut sangat
didukung dengan keunggulan militernya yang besar dan tersebar diberbagai
kawasan, serta dengan kedudukannya sebagai pimpinan NATO. Hal tersebut juga dapat
dilihat dari kemampuannya untuk melaksanakan berbagai tindakan unilateral, kontrol dan Intervensi atas
seluruh organisasi dan perjanjian global yang didominasinya seperti: PBB, G-20,
WTO serta, intesifikasi peranan Institusi keuangannya seperti Bank Dunia (WB)
dan IMF).
Secara khusus
didalam Negeri, penderitaan rakyat dan berbagai bentuk penindasan telah dipertontonkan
semakin vulgar. Dari hari-ke hari, Kaum tani dan masyarakat adat dipedesaan, tidak
pernah terbebaskan dari ancaman perampasan tanah, penggusuran, peribaan dan
monopoli atas sarana produksi dan pasar produk pertanian, serta berbagai tindak
kekerasan dan kriminalisasi. Kaum buruh dihisap melalui upah murah yang dicuri
hingga ratusan kali lipat, pelarangan dan pemberangusan serikat.
Tidak
terkecuali bagi pemuda dan mahasiswa yang dihadapkan dengan persoalan
pendidikan dan lapangan pekerjaan. Kenyataannya, biaya pendidikan terus
melambung, kurikulum yang tidak ilmiah, hilangnya demokratisasi dan berbagai
bentuk liberalisasi lainnya. Dengan kenyataan atas biaya pendidikan yang kian
tidak terjangkau dan tidak tersedianya lapangan kerja yang luas, pemuda dan
mahasiswa bahkan telah dijadikan salah satu komoditas yang diperjual belikan
melalui pasar tenaga kerja, baik didalam maupun luar negeri.
Dalam aspek
sosial dan ekonomi lainnya, rakyat bahkan terus dipukul dengan berbagai
kebijakan yang semakin mencekik. Dalam kurun setahun saja, rakyat telah
dihadapkan dengan ”sedikitnya” lima kali kenaikan harga kebutuhan pokok,
kenaikan harga bahan bakar serta berbagai kebijakan politik yang terus-menerus
memukul ekonomi seluruh aspek penghidupan rakyat lainnya. Dalam waktu
bersamaan, pemerintah bahkan tanpa malu sedikitpun terus membohongi rakyat
dengan angka-angka pertumbuhan yang kenyataannya sangat bertentangan dengan
penghidupan Rakyat.
Atas
berbagai kenyataan penghidupan rakyat tersebut, maka setiap elemen dan gerakan demokratis
dan progressif rakyat harus dapat menjelaskan dengan terang, mengenai akar
krisis dan berbagai skema penangangan yang diambil oleh imperialis, serta
seluruh dampaknya bagi seluruh rakyat. Tujuannya agar rakyat dapat memahami
dengan baik dan menyadari bahwa jalan
keluar satu-satunya adalah dengan membangun dan memperbesar kekuatan melalui
pembangunan organisasi-organisasi massa progressifnya, sehingga dapat melawan
setiap penindasan yang dialaminya, demi terwujudnya kebudayaan yang maju dan
penghidupan yang lebih adil dan berdaulat, melalui perjuangan militan yang
terus digencarkan secara konsisten.
Dengan
ringkasan analisis singkat diatas, Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat,
Kollektif Pimpinan pusat (PP-DPP) dan keluarga besar Front Mahasiswa Nasional (FMN) mengucapkan ”SELAMAT TAHUN BARU 2014. Selamat atas setiap usaha, kerja keras
dan seluruh capaian kita semua sepanjang tahun 2013, dalam membangkitkan,
mengorganisasikan dan menggerakkan massa dalam perjuangan melawan setiap bentuk
penindasan kejam Imerialisme, Feodalisme dan Kapitalisme Birokrat. Untuk
menyongsong hari-hari berikutnya dengan segala harapan di tahun 2014, Mari
bersama untuk terus perbesar dan perkuat persatuan dan soldaritas perjuangan
Internasional menuju kemenangan lebih besar dan yang paling sejati.
Hidup
Rakyat!
Jayalah
Perjuangan Rakyat!
Jakarta, 31
Desember 2013
Pimpinan
Pusat
Front
Mahasiswa Nasional (FMN)
L. Muh.
Hasan Harry Sandy Ame
Sekjend.
0 komentar:
Posting Komentar