Sampai sekarang, nasib
Satinah BMI asal Semarang yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi belum
jelas kepastiannya. ApakahSatinah harus menghadapi hukuman pancung pada tanggal
3 April 2014 atau masih bisa menghirup udara sampai 2016 sebagaimana rumor yang
masih simpang siur. Tersiar berita bahwa pemerintah berhasil mengundur hukuman
pancung Satinah sampai 2016 dengan membayar denda cicilan sebesar 15 Milyar.
Namun pada tanggal 31 Maret 2014 berdasarkan paparan dari Gatot Kepala BNP2TKI, menyebutkan penundaan eksekusi
Satinah belum pasti (Sumber:Nefos News).
Sementara
pemberitaan dari Kemenlu menyebutkan bahwa Hukuman Pancung Satinah diundur
sampai 2 Tahun (Sumber: Liputan6)
Dari peristiwa
ini, kami sangat menyayangkan sikap pemerintah yag tidak tegas dalam upaya membebaskan
Satinah dari Hukuman Pancung. Tentu rakyat Indonesia khususnya satinah beserta
keluarga yang selama ini telah berjuang “Save Satinah”, dibuat binggung
sekaligus miris atas sikap tidak tegas dari SBY. Ketika pun betul pengunduran
Hukuman Pancung Satinah sampai 2016, tentu ini bukan menjadi solusi yang cerdas
diambil oleh pemerintah, apalagi melalui pencicilan diyat. FMN menuntut agar
Satinah beserta seluruh Buruh Migran lain yang terancam hukuman mati di Luar
Negeri untuk segera terbebaskan. Ketua Pimpinan Pusat Front Mahasiswa Nasional,
Rachmad P Panjaitan menyebutkan bahwa “SBY selaku Kepala Negara/Pemerintah
harus sigap dalam menyelesaikan kasus warga negaranya yang sedang terancam
hukuman mati. Bahkan kami meilai SBY tidak sedikit pun menujukkan kepekaannya
dalam menyelesaikan kasus Satinah. Ia selalu membelah diri mengatakan telah
optimal untuk membebaskan hukuman mati Satinah, padahal SBY hanya sebatas
mengirim surat kepada Raja Arab,” Ujar Rachmad.
FMN yang bergabung
dengan “Jaringan Save Satinah” yang di dalamnya terdapat organisasi masyarakat
sipil/Individu seperti; Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI), Migran Care, Migran
Institute, Komnas Perempuan, Jala PRT, Komisi Aksi Perempuan, GSBI, INDIES, LBH
Jakarta, Melanie Subondo, Fadly Padi, Julia Peres dan lain-lain. Tadi Sore (01/04/2014) di Bundaran HI, melakukan Doa “Bersama Lintas Agama”. Tujuan dari Doa Lintas Agama ini digelar
untuk mendoakan Satinah agarb terbebas dari Hukuman mati dan meminta agar SBY serius
dan tegas membebaskan Satinah.
Jakarta,
01/04/2014
Hormat Kami,
Tri Mulyono
Ka. Deprt.
Pelayanan Rakyat & Kampanye
0 komentar:
Posting Komentar