Belum juga Jokowi menjabat sebulan menjadi pucuk pimpinan di
Indonesia, dirinya telah mengambil langkah yang sangat melukai rakyat
Indonesia. Pemerintahan Jokowi-JK Tepat pada pukul 21.00 WIB senin malam 17
November 2014 melalui pidatonya menetapkan kebijakan menaikkan harga BBM, dari
harga Bensin semula Rp.6.500 menjadi Rp.8.500 dan harga solar dari Rp. 5.500
menjadi Rp.7.500. kenaikan harga BBM yang diambil jokowi-JK adalah salah-satu
bentuk kebijakan yang anti rakyat dan melanggar konstitusi negara Indonesia.
Dengan dalih pengalihan subsidi dari barang konsumtif
menjadi pembangunan infrastuktur, pendidikan dan kesehatan, dijadikan dalil
oleh Jokowi-JK untuk membohongi rakyat Indonesia. Tentu kenaikan harga BBM yang
mencapai Rp.2000,- akan mempengaruhi inflasi yang akan mendorong kenaikan
harga-harga kebutuhan pokok di
Indonesia.
Sementara kita memahami bahwa kenaikan harga BBM bukanlah
akibat defisitnya APBN P atau pengalihan subsidi. Karena sebagaimana yang telah
menjadi rahasia umum, bahwa saat ini pemerintah sebenarnya tidak mensubsidi BBM.
Namun dengan harga minyak mentah dunia
saat ini yang anjlok mulai dari tahun 2012 sampai ke level US$ 77/barel,
pemerintah telah untung sekitar 200 Triliun dari penjualan BBM di Indonesia.
Selama ini pemerintah selalu menonjolkan subsidi BBM dari APBN P, tapi tidak
pernah mengumumkan berapa biaya dari penjualan harga minyak di dalam negeri
yang harganya lebih tinggi dari minyak dunia.
Negara Indonesia adalah penghasil minyak dan gas. Akan
tetapi, hampir 90% ladang-ladang minyak atau gas di Indonesia dikuasai oleh imperialisme khususnya AS yang mempunyai orientasi profit untuk dijual di pasar
internasional, bukan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dan ini yang
sesungguhnya menjadi akar persoalan mengapa Indonesia menjadi negara pengimpor
minyak ataupun gas.
Oleh karena itu, kami dari Pimpinan Pusat Front Mahasiswa Nasional
(FMN) menyatakan sikap atas pengumuman kenaikan harga BBM yang berlaku mulai
tanggal 18 November 2014 pada pukul 00.00 WIB, “Batalkan kenaikan Harga BBM dan
Jokowi-JK telah khianati rakyat Indonesia”.
18 November 2014
Hormat kami,
PIMPINAN PUSAT
FRONT MAHASISWA NASIONAL
Rachmad P Panjaitan
Ketua umum
0 komentar:
Posting Komentar