Pemuda Mahasiswa Berjuang bersama
Rakyat. Tingkatkan Kerja Massa untuk Meraih Kemenangan Sejati. Jokowi-JK Rejim
Boneka AS anti Rakyat
Penghujung tahun 2014 telah berada di depan mata.
Tahun baru 2015 pun akan segera tiba. Akan tetapi, kehidupan rakyat Indonesia dari tahun ke tahun tidak
menunjukkan adanya tanda-tanda perubahan yang siknifikan menuju masyarakat yang
mandiri, berdaulat dan merdeka sepenuhnya. Tapi, rakyat
Indonesia malah semakin mengalami kemerosotan hingga keterbelakangan
yang berlipat-lipat.
Kondisi
ini dipengaruhi dari situasi perkembangan krisis global (imperialisme AS) yang
terus-menerus melimpahkan beban krisisnya ke pundak seluruh rakyat dunia khususnya
rakyat Indonesia. Berbagai skema dijalankan imperialisme AS untuk terus berusaha
menjalankan kebijakan neo-liberal di Indonesia melalui pemerintahan yang
berkuasa. Pemerintahan RI yang seharusnya mengedepankan serta menjaga
kedaulatan dan kemandirian Indonesia secara ekonomi, politik, budaya dan militer, malah
seluruh kebijakannya diorientasikan untuk memuluskan kebijakan neo-liberal
imperialisme AS di Indonesia. Hancurnya kebijakan “Keyenesian” menjadi dasar lahirnya
kebijakan Neo-liberal yang dijalankan imperialisme. kebijakan neo-liberal ini
kemudian dijalankan secara massif untuk menyelesaikan krisis dan menyelamatkan
perusahan trans dan multinasional milik imperialisme AS.
Inti
dari kebijakan neo-liberal adalah memastikan kebebasan sirkulasi kapital,
liberalisasi barang dan jasa ke seluruh dunia tanpa hambatan kebijakan nasionalitas,
privatisasi, pengurangan drastis dana pelayanan sosial dan upah, pemotongan
pajak korporasi dan penghapusan seluruh regulasi penghambat masuknya kapital
(deregulasi). Kebijakan inilah kemudian yang mendasari seluruh kebijakan yang
ada di Indonesia mengabdi kepada tuannya, imperialisme AS dan sudah pasti memperdalam
penderitaan rakyat Indonesia.
Pemerintahan RI sebagai Boneka
Imperialisme AS, terus melanggengkan bentuk-bentuk penghisapan dan
penindasan rakyat Indonesia. Indonesia menjadi salah-satu negara sasaran empuk dari
penindasan dan penghisapan yang telah dilakukan imperialisme AS sejak naiknya rejim orde baru,
Soeharto menjadi Presiden RI. Hal ini tentunya terjadi karena Indonesia adalah
sebuah negara yang potensial untuk mengakumulasikan bagi keuntungan imperialisme khususnya AS. Sebab, telah menjadi
rahasia umum Indonesia adalah negara kaya akan sumber daya alam yang
melimpah ruah dan ditambah pula jumlah penduduk yang besar. Bagaimana tidak, Indonesia memiliki segala
syarat yang diinginkan imperialisme. Sebut saja mulai dari pasar buruh murah yang melimpah,
penduduk yang begitu besar menjadi pasar konsumen barang–barang hasil industri
imperialis, penyedia bahan baku/mentah, serta menjadikan Indonesia sebagai Negara yang teramat strategis bagi
imperialisme AS dalam upaya menyelesaikan krisis yang dialami
perusahaan-perusahaan raksasanya untuk menggenjot keuntungan dengan berinvestasi di Indonesia. Indonesia mampu memberikan keuntungan yang besar bagi
perusahaan-perusahaan raksasa (borjuasi internasional AS). Indonesia juga menjadi Negara yang dipromosikan untuk
“mengawasi” dominasi kepentingan imperialisme AS di ASIA.
Tahun 2014, Naiknya Jokowi-JK
Sebagai Rejim Boneka Imperialisme
AS yang Anti Rakyat
Tahun
2014 ini
adalah tahun pergantian rejim dari SBY-Boediono ke Jokowi-JK. Pasangan
Jokowi-JK telah memenangi Pemilihan Presiden sebagai demokrasi palsu yang diwarnai saling intrik, kecurangan, dan
skandal lainya melawan kubu Prabowo-Hatta. Jokowi-JK memberi nama Kabinetnya dengan Kabinet Kerja yang di dalamnya terdiri dari jajaran menteri yang berasal daru berbagai golongan baik
kapitalis birokrat, kaum intelektuil teknorat dan juga borjuasi besar komprador. Tahun
2014 adalah tahun yang begitu berat bagi rakyat Indonesia setelah 10 tahun
ditindas oleh rejim boneka SBY. Tahun ini imperialisme AS
berhasil
mencari pengganti SBY yang akan tetap setia melanjutkan kepentingan imperialisme AS untuk mengeruk seluruh kekayaan alam dan rakyat Indonesia.
Semenjak 20 Oktober 2014 dan untuk lima
tahun ke depan, Indonesia dipimpin oleh pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dan
Jusuf Kalla (JK), melalui Pemilihan Umum Presiden (PEMILU Presiden) 2014. Jokowi-JK meraih kemenangan tipis atas pesaing satu-satunya pasangan Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa. Namun pemerintah Jokowi-JK tetaplah pemerintah boneka imperialisme AS
yang tidak memiliki perbedaan fundamental dengan pendahulunya. Kemenangan dalam
Pemilu Presiden 2014 bukanlah hal yang luar biasa pula, karena Pilpres tak ubah
adalah demokrasi palsu yang diperuntukan bagi tuannya imperialisme AS dan tetap merawat sistem usang setengah jajahan setengah feodal di Indonesia.
Apa kebijakan yang telah diambil Jokowi-JK di masa pemerintahannya yang belum genap 100 Hari ?
1.
Mengikuti pertemuan forum-forum regional (KTT APEC, KTT ASEAN & G20) untuk berkomitmen
melayani perusahaan-perusahaan raksasa milik imperialisme AS dan investor asing
lain.
2.
RPP Pengupahan akan semakin melanggengkan politik upah murah di Indonesia,
karena kebijakan ini akan menghitung upah minimun sekali dua tahun.
3. Adanya kenaikan harga BBM sebesar Rp.2000,- di saat harga minyak dunia yang turun
hingga ke level paling rendah. Kenaikan harga BBM ini mencabut hak rakyat atas
subsidi energi. Kenaikan ini hanya bertujuan menaikkan keuntungan Negara. Dan saat
ini Jokowi-JK berencana menurunkan harga BBM per 1 januari 2015. Ini hanya
kebijakan pencitraan dalam rangka menaikkan popularitasnya yang berlahan-lahan
turun akibat mulai dibenci rakyat. Jadi, apabila Jokowi-JK menurunkan harga BBM
per 1 Januari 2015 nanti, itu bukan karena kebaikan Jokowi, tapi itu adalah
hasil perjuangan rakyat Indonesia menolak kenaikan harga BBM yang tanpa henti
hingga saat ini.
4.
Siap menyambut MEA 2015 sebagai pasar bebas tunggal ASEAN. MEA ini akan berdampak
semakin murahnya upah buruh di Indonesia, meningkatnya perdagangan manusia
(impor tenaga kerja) dan memprioritaskan
arus bebas modal, investasi, perdagangan barang dan jasa, tenaga kerja dan
IPTEK
daripada menjalankan reforma agraria sejati dan industri nasional. Jadi, penerapan MEA 2015 akan semakin menjauhkan sekaligus menghancurkan cita-cita rakyat Indonesia mencapai kedaulatan dan
kemandirian dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
5.
Jokowi-JK akan tetap menjalankan megaproyek MP3EI untuk melayani kepentingan
imperialisme AS atau investor asing. Selain itu, Jokowi berkomitmen membangun
infrastuktur secara gila-gilaan; Jalan tol 1000 Km, 24 Pelabuhan Internasional
& 1000 Pelabuhan standar, 10 Bandara Internasional, Rel kereta api 3097 Km. Tentu pembangunan ini bukan untuk rakyat,
namun bertujuan mengefisienkan dan mengefektifkan sirkulasi modal bagi
imperialisme AS dan investor lain. Dan dapat kita bayangkan, proyek
pembangunan ini akan semakin memperparah perampasan tanah rakyat di Indonesia.
6.
Jokowi akan mereformasi perijinan investasi yang bertujuan mempermudah investor
meguasai kekayaan alam Indonesia, menghapuskan peraturan investasi yang tumpang tindih
antara peraturan pusat-daerah dan berinvestasi secara online.
7.
Jokowi-JK semakin menunjukkan sebagai pemerintah yang anti demokrasi dan HAM. Contoh
kasus; penembakan terhadap 5 siswa papua dan 4 orang tewas, kekerasaan terhadap
demonstran dalam menolak kenaikan harga BBM dan 1 orang tewas, 1 orang
masyarakat adat Kalsel tewas, semuanya dilakukan oleh aparat negara yang
dipimpin oleh Jokowi-JK. Selain itu, beberapa kebijakan anti demokrasi dan HAM
masih terus dipertahankan seperti; UU Ormas, UU PKS, UU Intelijen, RUU KAMNAS. Dan
kebijakan baru yang dikeluarkan; Tentara masuk desa, penyegaran kembali “Menwa” di Kampus dan meningkatkan
anggaran pembelian alutsista.
8.
Jokowi-JK belum menunjukkan tanda-tanda akan melakukan revisi UU Sisdiknas
No.20 Tahun 2003 sebagai salah- satu syarat merealisasikan Wajib Belajar
12 Tahun.
Penutup:
Terang-benderang Tahun 2015. Perkuat
Organisasi dan Perhebat Perjuangan Massa
Perjalanan
panjang satu tahun di 2014 semakin meneguhkan keyakinan kita bahwa selama sistem
yang eksis di Indonesia ialah setengah jajahan dan setengah feodal, maka selama
itu pula rejim yang berkuasa di Indonesia adalah rejim boneka pengabdi Imperialisme
AS. Rejim boneka AS menjadi pemerintahan bersama antara borjuasi besar
komprador, tuan tanah besar dan kapitalisme birokrat sebagai musuh rakyat Indonesia.
Pemerintah
Jokowi-JK mustahil menjalankan program Landreform sejati dan Industri nasional
sebagai aspirasi umum rakyat Indonesia. Sebaliknya, pemerintah boneka AS ini
akan tetap menjadikan Indonesia sebagai negeri yang miskin dan terbelakang (setengah jajahan dan setengah
feodal), penghasil bahan mentah dan setengah jadi
bagi industri imperialis, pasar bagi barang komoditas industri imperialis, dan
buruh murah untuk melayani industri asing. Rakyat dan alam Indonesia tanpa mempunyai masa depan apa-apa. Rakyat
semakin merasakan ketertindasan yang kian hebat atas penindasan dan penghisapan
selama tahun 2014 ini.
Perampasan upah, kerja, dan tanah semakin meluas di seluruh pelosok negeri. Tahun 2014 pun akan segera usai dan berganti ke tahun baru 2015. Pertanyaannya apakah organisasi kita mampu menjadi lebih besar dan kuat melawan penghisapan dan penindasan rejim Boneka AS Jokowi JK beserta borjuasi besar komprador, tuan tanah dan kapitalisme birokrat ? Jawabnya ada ditangan KITA. Menguatkan keteguhan dalam berorganisasi dan berjuang adalah sebuah keniscayaan melawan penindasan untuk menuju pembebasan rakyat Indonesia. Selagi Indonesia menjadi negeri setengah jajahan dan setengah feodal, maka rakyat Indonesia harus terus membunyikan lonceng perlawanan yang semakin hari semakin kuat terhadap musuh rakyat imperialisme AS, Feodalisme, dan kapitalis birokrat yang harus dimusnakan.
Perampasan upah, kerja, dan tanah semakin meluas di seluruh pelosok negeri. Tahun 2014 pun akan segera usai dan berganti ke tahun baru 2015. Pertanyaannya apakah organisasi kita mampu menjadi lebih besar dan kuat melawan penghisapan dan penindasan rejim Boneka AS Jokowi JK beserta borjuasi besar komprador, tuan tanah dan kapitalisme birokrat ? Jawabnya ada ditangan KITA. Menguatkan keteguhan dalam berorganisasi dan berjuang adalah sebuah keniscayaan melawan penindasan untuk menuju pembebasan rakyat Indonesia. Selagi Indonesia menjadi negeri setengah jajahan dan setengah feodal, maka rakyat Indonesia harus terus membunyikan lonceng perlawanan yang semakin hari semakin kuat terhadap musuh rakyat imperialisme AS, Feodalisme, dan kapitalis birokrat yang harus dimusnakan.
Perjalanan
panjang selama satu tahun
2014 ini, telah menorehkan catatan tersendiri bagi perkembangan FMN. Pada Maret tahun
ini di Jakarta FMN telah sukses menyelenggarakan Kongres yang ke IV.
Berturut-turut juga disusul dengan terselenggaranya forum Rapat Pleno Dewan
Pimpinan Pusat FMN ke-I pada Maret 2014 di Jakarta, Pleno II DPP FMN pada Juni
2014 di Kota Pontianak, dan Pleno III DPP FMN pada bulan November di Kota
Medan. Rangkaian kegiatan tersebut haruslah kita apresiasi bersama, dan setiap
hasil yang ditetapkan dari berbagai agenda kita adalah pijakan bagi seluruh
jajaran organisasi untuk melakukan pekerjaan politik dan organisasi. Pun demikian FMN juga harus mampu belajar dari
kesalahan-kesalahan pengalaman teori dan praktek selama satu tahun ini. Karena
kesalahan-kesalahan ini harus diakui pula secara jujur dan rendah hati sebagai
bagian kehidupan aktivis massa dan prinsip organisasi KOK. Dan dengan itu FMN
akan semakin kuat.
FMN
dalam menghadapi tahun dan rejim baru Jokowi-JK harus semakin mempererat dan
memperbesar barisan. Menjalankan
kegiatan-kegiatan
organisasi secara intens,
sistematis dan komprehensif. Pimpinan maupun anggota FMN harus
terus mengasah teori dan praktiknya agar semakin memperteguh keyakinan mengobarkan perjuangan demokrasi
nasional. FMN harus terus meningkatkan intensitas melakukan kerja massa
komprehensif. Intensifkan terus pendidikan untuk meningkatkan tahap kesadaran
anggota maupun pimpinan secara bertahap, majukan pekerjaan propaganda di tengah
massa agar mampu membuat suatu kesadaran yang lebih maju lagi. Terus lancarkan
kampanye-kampanye kita sesuai dengan garis yang sudah ditentukan, perangi segala bentuk komersialisasi
pendidikan. Dan jangan
lupa, FMN
juga harus mampu semakin bertalian erat dengan gerakan rakyat khususnya aliansi
dasar buruh dan tani. Karena
FMN berdiri tegak hingga saat ini, tentu tidak terlepas dari orientasi
perjuangan kita untuk mengabdi kepada rakyat.
Dengan
demikian Pimpinan Pusat FRONT MAHASISWA NASIONAL mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2015- AYO, Pemuda
Mahasiswa Berjuang bersama Rakyat. Tingkatkan Kerja Massa untuk Meraih
Kemenangan Sejati. Jokowi-JK Rejim Boneka AS anti Rakyat”. Dan
kami juga mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan korban dan
keluarga pesawat jatuh Air Asia QZ 8501. Terima kasih, Jayalah Perjuangan
Massa.
31 Desember 2014,
Hormat kami,
PIMPINAN PUSAT
FRONT MAHASISWA
NASIONAL
Rachmad P
Panjaitan
Ketua
0 komentar:
Posting Komentar