(Pidato kata sambutan dalam
kegiatan Konferensi Cabang Puwokerto April 2015)
Kawan-kawan
FMN Puwokerto, saya pertama kali mengucapkan rasa bangga dan salut buat
kawan-kawan yang telah bekerja keras untuk mewujudkan Konferensi Cabang FMN
Puwokerto. Kami dengan segala kerendahan hati mengungkapkan rasa senang atas
keberhasilan kawan-kawan dalam menjalankan konsolidasi tertinggi di tingkat
Cabang ini. Dan secara bersamaan pula, kami atas nama Pimpinan Pusat Front
Mahasiswa Nasional mohon maaf kepada kawan-kawan FMN Puwokerto atas
ketidakhadiran kami di acara Konfercab yang teramat penting ini. Namun kami meyakini bahwa kawan-kawan akan
tetap semangat untuk menjalankan kegiatan akbar ini. Dan dalam kesempatan ini,
ijikan saya untuk memberikan pidato kata sambutan dalam Kegiatan Konfercab
Puwokerto. Tema yang coba saya akan sampaikan dalam Konfercab Puwokerto adalah Universitas sebagai Benteng Pertahanan
rakyat.
Seperti
yang diketahui kawan-kawan,Universitas di Indonesia tidak akan pernah tidur,
mereka akan senantiasa menjadidapur dan tukang racik paham liberal yang
dikembangkan imperialisme AS. Universitas di Indonesia juga akan menjadi
fondasi untuk mempertahankan ide-ide yang menyebarkan ajaran tentang perampasan
dan monopoli tanah oleh tuan tanah dan borjuasi besar komprador. Jika ini kita
sebut sebagai kebenaran absolut dalam Universitas di Indonesia saat ini, Maka
negeri kita sedang berada di bawah cengkraman dominasi imperialisme AS beserta
kaki tangannya di dalam negeri.
Ketika
Negara ini dikuasai Soeharto setelah
menjatuhkan pemerintahan nasionalis Soekarno yang ditandai dengan pembantaian
massal, mafia berkeley semakin
menjadi-jadi membodohi rakyat dengan berbagai ilmu pengetahuan ekonomi untuk
menindas dan menghisap rakyat. Deretan nama seperti Soemitro
Djojohadikusumo, Widjoyo Nitisastro, Sadli, Emil Salim, Subroto, Barli Halim,
masa itu dipopulerkan sebagai kaum teknokrat ekonom kaliber internasional yang
berhasil menduduki posisi-posisi penting dalam lembaga-lembaga pemerintahan Soeharto
untuk “mengadakan permainan yang lihai” untuk memuluskan tuannya imperialisme
AS menguasai sumber daya alam dan manusia di Indonesia secara utuh. Berkeley adalah nama suatu universitas
terkenal di Amerika Serikat, tempat mahasiswa-mahasiswa “terpilih” dari
Indonesia dan negeri-negeri lain dikirim untuk melanjutkan pelajarannya. Jadi
suatu nama yang terhormat dan terpandang dalam perspektif global danrejim masa
itu. Sementara Mafia adalah nama
suatu kelompok penjahat (bandit) yang terorganisir di Italia dan Amerika
Serikat yang menguasai perjudian, perdagangan obat bius, pelacuran dan bisnis
hitam lainnya yang tidak lepas dari perampokan, penculikan dan pembunuhan yang
terhubung dengan kekuatan politik Negara. Dan saat ini, Mafia Berkeley berlanjut
dalam pemerintahan Jokowi-JK yang notabenenya adalah rejim boneka imperialisme
AS. Selain lulusan berkeley, saat ini ada Harvad AS untuk mendidik kaum
intelektuil yang “mencintai AS”. Jadi wajar jika 5 Lulusan Harvand digadang-gadang menjadi
komisaris dalam BUMN.
Maka sangat, pantas Mafia berkeley menjadi refleksi bagi FMN untuk
berjuang lebih militan dan progesif lagi mengubah universitas-universitas yang
dijadikan sebagai lembaga kolotdi
Indonesia yang mengamini penghisapan dan penindasan yang dijalankan dari rejim
ke rejim hingga rejim Jokowi-JK saat ini.
Namun
bukan berarti ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di universitas
saat ini tidak berguna sama sekali. Betul orientasi politik dan ekonomi serta
budaya yang diajarkan di universitas akan senantiasa memihak pada kepentingan
imperialisme AS dan feodalisme di Indonesia. Akan tetapi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat dan memajukan peradaban, membuat kita harus mampu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan belajar dan berjuang keras. Kita belajar ilmu
pengetahuan dan teknologi tentu akan berbeda dengan kaum-kaum intelektuil (Dosen,
Prof, Guru Besar) yang mengedepankan sisi karakter borjuis yang terlena dalam
kemewahan ilmu pengetahuannya. Mereka memisahkan kenyataan masyarakat Indonesia
dari ilmu pengetahuan, sehingga menjadikan teori semata-mata menjadi sebuah
kebenaran bagi kalangan minoritas. Maka sangat miris jika melihat perdebatan mahasiswa
yang hanya bersandarkan pada teori, namun tidak sekalipun menyuguhkan keadaan
objektif menjadi sebuah kebenaran atas perdebatannya. Jika kita demikian maka
kita akan terjebak pada pendidikan skolatik, yang memisahkan antara teori dan
praktek dalam mencari sebuah kebenaran yang ilmiah dan menjauhkan kita dari
perjuangan-perjuangan massa untuk menguji kebenaran itu sendiri.
FMN
mengajak agar belajar keras untuk menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai alat untuk mendukung perjuangan rakyat Indonesia khususnya klas buruh
dan kaum tani melawan musuh bersama yakni imperialisme AS, feodalisme dan
kapitalis birokrat. Universitas-universitas yang ada di Puwokerto harus mampu
kita ilmiahkan, kita demokratiskan dan kita abdikan kepada rakyat. Barulah ilmu pengetahuan dan teknologi
berguna bagi rakyat jika Universitas telah dijadikan sebagai Benteng Pertahanan Rakyat.
Kawan-kawan
FMN Cabang Puwokerto, Hari ini kawan-kawan telah menunjukkan bentuk kegigihan
dan keseriusannya untuk berjuang menjadikan universitas-universitas di
Puwokerto sebagai benteng pertahanan rakyat, yang artinya mewujudkan Universitasnya Rakyat. Karena inilah
sesungguhnya cita-cita kita. Memperdalam perjuangan massa di Universitas untuk
mendorong kampus agar tidak menjadi bangunan yang kumuh yang diisi oleh
kaum-kaum intelektuil borjuis yang pandai bersolek akan teori-teori usang untuk
menopang musuh rakyat. Maka dalam Kegiatan konsolidasi tertinggi Cabang Puwokerto yang dihadiri dari delegasi
Universitas Soedirman dan IAIN, saya menyampaikan rasa hormat
setinggi-tingginya kepada kawan-kawan juang semua atas terselenggaranya
Konferensi Cabang Puwokerto. Semoga hasil yang diraih dapat memberikan sebuah program kerja yang
meningkatkan perjuangan massa Demokrasi Nasional di kampus-kampus Puwokerto
serta gelora perjuangan di tingkatan kota. Dan semoga semangat dari Konfercab
Puwokerto menjadi semangat yang menyala-nyala bagi seluruh kawan-kawan Cabang
dan Ranting lainnya untuk menjalankan hal yang sama baik Konfercab maupun RUA.
Sekali
lagi selamat buat kawan-kawan Cabang Puwokerto atas Konfercabnya, ayo wujudkan
Universitas menjadi Benteng Pertahanan Rakyat dan Inilah menjadi rangkaian
panjang dan penuh semangat dari kawan-kawan untuk menjadikan FMN sebagai Ormass
Mahasiswa Demokrasi Nasional yang besar, kuat dan populis di Puwokerto. Jayalah Perjuangan Massa Cabang Puwokerto !
10 April 2015
Hormat kami,
PIMPINAN
PUSAT
FRONT
MAHASISWA NASIONAL
RACHMAD
P PANJAITAN
KETUA
0 komentar:
Posting Komentar