(Pidato
sambutan Kongres Nasional III GSBI 23 Mei 2015)
Salam Demokrasi Nasional,
HIDUP Klas Buruh Indonesia,
HIDUP Perjuangan GSBI,
Pertama kali FRONT
MAHASISWA NASIONAL mengucapkan terima kasih kepada panitia beserta Dewan
Pimpinan Pusat GSBI atas undangannya
dalam kegiatan terakbar yang nantinya akan menjadi bagian sejarah panjang
gerakan buruh di Indonesia yakni, Kongres Nasional GSBI yang diselenggarakan di
Jakarta 23-27 Mei 2015. Sebuah kebanggaan bagi FMN diberi kesempatan
menyampaikan pidato sambutan dalam pembukaan Kongres Nasional GSBI ke-3.
Sementara sejarah
perjuangan klas buruh di Indonesia telah menunjukkan sisi-sisi kepemimpinannya
untuk bersama-sama dengan kaum tani, pemuda mahasiswa, serta rakyat tertindas,
yang secara konsisten melawan imperialisme, tuan tanah serta rejim boneka.
Watak klas buruh yang militan, berdispilin tinggi, kolektif, skill yang tinggi
lahir dari sistem kerja produksinya, yang telah melahirkan kesadaraan yang maju
untuk memimpin perjuangan rakyat Indonesia melawan musuh-musuh rakyat yakni,
imperialisme AS, feodalisme dan kapitalis birokrat. Klas buruh Indonesia yang
saat ini semakin mengalami beban hidup yang berat, karena berbagai persoalan
yang diciptakan rejim seperti poliitk upah murah, sistem kerja kontrak dan
outsorcing, tidak adanya jaminan sosial dan berbagai pengekangan berserikat di
pabrik-pabrik. Kepentingan klas buruh bertolak belakang dengan rejim yang
berkuasa yang anti buruh-rakyat dan menjadi kaki tangan imperialisme AS di
Indonesia.
Demikian dalam
pemerintahan Jokowi-JK saat ini yang masih berkuasa selama 7 bulan. Dirinya
semakin meneguhkan kekuasaannya sebagai rejim boneka imperialisme AS yang
mempertahankan dan bahkan semakin memasifkan penindasan terhadap klas buruh dan
rakyat Indonesia. RPP pengupahan yang berencana akan menetapkan upah 2 tahun
sekali atau 5 tahun sekali adalah kebijakan yang sangat anti terhadap
kesejahteraan buruh. Demikian pula dengan sistem asuransi kesehatan dan asuransi pensiunan
, yang nanti akan semakin membuat klas
buruh hidup menderita.
Akan tetapi, di tengah
gempuran penghisapan oleh rejim berkuasa, imperialisme dan feodal di Indonesia
terhadap klas buruh, Namun klas buruh masih senantiasa berjuang membangun
organisasi yang militan, patriotik dan demokratik sebagai alat perjuangan untuk
meraih kemenangan-kemenangan yang dirampas oleh negara dan pengusaha. Nilai
lebih yang dicuri dari hasil keringat klas buruh, hanya dinikmati
pengusaha-pengusaha besar serta perusahan-perusahan imperialisme yang
bercongkol di Indonesia. klas buruh pun
menyadari kondisi demikian. Derajat penghisapan yang semakin berat, melahirkan
kesadaraan sosial klas buruh untuk berorganisasi dan berjuang bagi kemenangan klas
buruh dan rakyat Indonesia. Perjuangan klas buruh yang militan, patriotik dan
demokratik, telah memberikan sumbangsih yang besar untuk memajukan perjuangan
rakyat. Perjuangan GSBI hingga saat ini, telah memberikan ketauladanan bagi FMN
untuk ambil bagian dalam perjuangan rakyat, yang kemudian menegaskan diri untuk
mengabdikan pada perjuangan klas buruh dan kaum tani Indonesia. Klas buruh
telah mengajarkan kepada FMN atas kemenangan dari keniscayaan perjuangan untuk
bertarung menghancurkan sistem yang menghisap dan menindas yang selalu
melahirkan penderitaan yang berkepanjangan bagi rakyat Indonesia.
FMN sebagai Ormass
mahasiswa, meyakini bahwa perjuangan pemuda mahasiswa akan selalu bertalian
erat dengan perjuangan klas buruh dan rakyat tertindas di Indonesia melawan
imperialisme AS, feodalisme dan kapitalis birokrat. Kehancuran cita-cita rakyat atas landreform
sejati dan industri nasional, yang merupakan aspirasi dan tuntutan klas buruh
dan seluruh rakyat Indonesia, telah menyatukan kekuatan pemuda mahasiswa kepada
aliansi buruh dan tani melawan rejim yang anti rakyat serta melawan imperialisme
AS dan feodalisme.
Sementara itu,
persoalan pemuda mahasiswa yakni pendidikan semakin diorientasikan untuk
melegitimasi kebijakan-kebijakan yang anti terhadap klas buruh. Pendidikan
masih menjadi instrumen kebudayaan yang digunakan rejim untuk mempertahankan
sistem yang lama setengah jajahan setengah feodal untuk mempertahankan dominasi
imperialisme AS melalui basis sosialnya feodal di Indonesia. Sekolah-sekolah,
kampus, menjadi lembaga yang didorong untuk melahirkan kaum-kaum intelektuil
yang berpahamkan borjuasi yang nantinya menjadi kaum intelektuil teknorat dan
kapitalis birokrat yang anti terhadap kehidupan dan perjuangan klas buruh. Kaum
intelektuil dicetak menjadi hamba bagi tuannya imperialisme AS. selain itu,
kaum intelektuil diproduksi untuk menghasilkan tenaga-tenaga kerja murah untuk
menopang sistem lama serta perusahaan-perusahaan milik borjuasi besar
komprador, tuan tanah besar dan imperialisme khususnya AS. Sehingga saat ini
pendidikan tidak menjadi alat kebudayaan rakyat untuk mendukung pembebasan
rakyat Indonesia dari penghisapan dan penindasan imperialisme, feodalisme dan
kapitalis birokrat.
Selain itu,
mahalnya biaya pendidikan dari tingkatan SD hingga ke perguruan tinggi, tentu
telah merampas hak-hak anak buruh untuk mengecap dunia pendidikan di tengah
upah buruh yang semakin murah setiap tahunnya. Pendidikan yang seharusnya
menjadi hak setiap warga negara, kini berubah menjadi barang dagangan yang
dimodifikasi dengan menjalankan komersialisasi, liberalisasi dan privatisasi
sektor pendidikan. Dampak mahalnya biaya pendidikan ini akan semakin menjauhkan
akses klas buruh dan rakyat dari bangku-bangku sekolah dan perguruan tinggi.
Atas dasar kondisi
objektif ini, maka kami meyakini bahwa pendidikan di Indonesia harus diubah
menjadi pendidikan yang ilmiah,
demokratis dan mengabdi kepada klas buruh serta rakyat Indonesia. Kami pun menyadari bahwa perjuangan pemuda
mahasiswa mempunyai irisan yang kuat dengan perjuangan klas buruh dan kaum tani
di Indonesia untuk melawan musuh-musuh rakyat imperialisme AS, feodalisme dan
kapitalis birokrat demi membebaskan rakyat dari penghisapan dan penindasan.
Oleh karena itu,
FMN sekali lagi menegaskan di dalam Kongres Nasional GSBI ke-3, “Mendukung
Sepenuhnya Perjuangan Klas buruh (GSBI) sebagai Pemimpin Pembebasan di
Indonesia”. Kami juga menyampaikan
selamat atas terselenggaranya Kongres Nasional ke-3 GSBI, semoga ke depan mampu
menjadi pusat perjuangan klas buruh dan rakyat Indonesia untuk memajukan
perjuangan-perjuangan rakyat dan meraih setiap kemenangan untuk menghancurkan
imperialisme AS, feodalisme dan kapitalis birokrat. Maju Terus melawan Rejim
Jokowi-JK anti rakyat dan anti demokrasi,
Maju terus perjuangan klas buruh, Maju terus perjuangan GSBI.
Hidup klas Buruh Indonesia,
Jayalah Perjuangan GSBI,
Jayalah Perjuangan Rakyat Indonesia !!!
23 Mei 2015
Hormat saya,
Rachmad P
Panjaitan
(Ketua PP FMN)
0 komentar:
Posting Komentar