Lawan
Kebijakan Jokowi-JK yang Anti Rakyat dan Anti Demokrasi. TOLAK BIAYA KENAIKAN
PENDIDIKAN TINGGI (UKT-SEJENISNYA) DI TAHUN AJARAN “15-16
Kami dari FRONT MAHASISWA NASIONAL sebagai organisasi massa mahasiswa yang
tersebar seluruh kampus-kampus Indonesia, mempunyai sikap atas kondisi ekonomi
dan politik Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi-JK ±7 bulan memimpin Indonesia.
Saat ini Jokowi-JK sudah menunjukkan watak asli dari pemerintahan Indonesia yang anti terhadap
rakyat. Berbagai kebijakan yang diambil, mulai dirasakan tidak dapat mensehjahterakan rakyat
Indonesia, akan tetapi kebijakannya semakin memperberat beban penderitaan dan
kemiskinan rakyat Indonesia. Perjuangan atas cita-cita reforma agraria sejati
dan industrialisasi bagi rakyat Indonesia, semakin jauh apabila menilai
kebijakan-kebijakan Jokowi-JK yang menyandarkan pembangunan ekonomi Indonesia
pada Investasi asing dan Utang luar negeri. Hal ini membuat negara-negara maju
khususnya AS semakin kuat penguasaannya atas sumber-sumber daya alam dan
manusia di Indonesia.
Kebijakan-kebijakan Neo-liberalisme
yang dianjurkan Negara maju AS mulai dari liberalisasi, deregulasi,
privatisasi, semakin diperkuat pemerintahan Jokowi-JK di Indonesia. Berbagai
forum G20 serta KAA, menjadi media-media konsolidasi yang dilakukan untuk
memasifkan skema-skema untuk mengintervensi langsung regulasi kebijakan negara
Indonesia untuk menyesuaikan dengan kepentingan negara-negara maju khususnya AS
di Indonesia yang menghisap dan menindas. Kenyataannya, kebijakan-kebijakan
mulai dari pencabutan subsidi, kenaikan BBM-TDL, kenaikan kebutuhan
pokok/beras, pembangunan infrastuktur yang Pro kepentingan investasi, kenaikan
biaya kuliah, Utang luar negeri bertambah, dan sebagainya semakin membuat rakyat semakin miskin dan
menderita.
Kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang
anti rakyat ini, diikuti dengan
meningkatnya pula tindakan-tindakan refesifitas atau kekerasan Negara terhadap
masyarakat Indonesia. Bentuk-bentuk Intimidasi, teror, pemukulan, penangkapan,
hingga penembakan rakyat, mewarnai ± 7 bulan pemerintahan Jokowi-JK. Oleh karena itu, dalam momentum Rapat Pleno IV DPP FMN yang
diselenggarakan pada 05-08 Juni di Purwokerto, Jawa Tengah, merumuskan keadaan
Indonesia yang carut marut baik bidang ekonomi, politik dan budaya. Dan
hasilnya, FRONT MAHASISWA NASIONAL Se-INDONESIA menyatakan sikap “menyerukan kepada seluruh pemuda mahasiswa dan
rakyat Indonesia, Untuk melawan kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang anti rakyat dan anti
demokrasi”. Selain itu dalam agenda nasional ini, kami merumuskan tuntutan FMN
sebagai berikut;
1. Menolak pencabutan subsisi rakyat
baik pendidikan, kesehatan maupun energi di Indonesia.
2. Menolak Kenaikan BBM, TDL dan
kebutuhan Pokok/beras yang semakin memberatkan kehidupan rakyat.
3. Realisasikan Wajib Belajar 12 tahun
tanpa pungutan biaya apapun pada peserta didik.
4. Menolak kenaikan biaya pendidikan
tinggi (UKT-Sejenisnya) di tahun ajaran 2015-2016, dan berikan pendidikan
tinggi murah berkualitas bagi seluruh rakyat.
5. Wujudkan Reforma Agraria sejati dan
industri nasional yang mandiri-berdaulat bagi rakyat Indonesia.
Demikian pernyataan sikap FMN yang
tertanggal 09 Juni 2015, sebagai hasil Rapat Pleno DPP FMN ke-IV di Purwokerto.
BANGKIT TUK HAKMU, BANGKIT TUK MASA DEPANMU, LAWAN REJIM ANTI RAKYAT DAN ANTI
DEMOKRASI !
Disetujui,
PIMPINAN AKSI KETUA
PP FMN
FAUZI RACHMAD P PANJAITAN
0 komentar:
Posting Komentar