Gunung Sinabung adalah gunung api di Dataran Tinggi di
Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya merupakan dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi di
provinsi itu. Ketinggian gunung sinabung ini mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian geologi, Gunung
Sinabung terakhir meletus pada tahun 1200 atau sekitar 800-an silam. Akan
tetapi semenjak bulan Agustus hingga September 2010, Gunung Sinabung kembali
mengalami erupsi. Aktivitas erupsi Gunung Sinabung dikategorikan tipe letusan freatik yang diikuti jatuhan abu
vulkanik yang menyebar ke timur-tenggara Gunung Sinabung dan menutupi beberapa desa seperti; Desa Sukameriah, Gungpitu, Sigarang-garang, Sukadebi, dan
Susuk. Sejak saat itu Gunung disebut tipe A.
Aktifitas
erupsi gunung sinabung kembali terjadi sejak September 2013 dan erupsinya semakin meningkat
di awal Januari 2015 hingga saat ini. Material
erupsi dari Gunung Sinabung telah melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Sektor pertanian dan perkebunan adalah yang paling terpukul akibat erupsi gunung sinabung. Lahan
pertanian dan perkebunan seluas 46.935 hektare rusak berat. Kerusakan terbesar
terjadi pada tanaman cabai seluas 1.701 hektar dan jeruk seluas 1.177 hektar sebagai tanaman
petani utama masyarakat karo di sekitaran kaki Gunung
Sinabung. Kondisi
ini mengakibatkan tanaman hancur dan petani gagal panen. "Total kerugian
dan kerusakan di sektor pertanian dan perkebunan mencapai Rp 817 miliar per Tahun 2015.
Sementara Jumlah pengungsi saat
ini sekitar 3.150 kepala keluarga
atau 10.645 jiwa. Tercatat ada 780 lansia, 76 ibu hamil, 220 bayi, dan 747
balita. Mereka adalah kelompok rentan pengungsi yang harus memperoleh perhatian
khusus tentunya dari pemerintahan setempat dan pemerintahan
pusat. Setiap hari hujan abu menguyur setiap sisi gunung Sinabung.
Rata-rata terjadi 80 kali mengeluarkan lava pijar, dan
30 kali gempa hybrid, tremor. Bahkan pada Hari Minggu, 28 Juni 2015, telah terjadi 3
kali luncuran awan panas sejauh 3-3,5 kilometer ke Tenggara-Timur, dan tinggi
kolom abu vulkanik 3.000 meter.
Keadaan yang memprihatinkan bagi Korban erupsi Gunung
Sinabung, tidak menunjukkan adanya langkah tegas atas penanganan yang serius
dari pemerintahan daerah maupun pemerintahan Jokowi-JK. Jokowi hanya
mengintruksikan Staf kpresidenan untuk melihat kondisi Korban sinabung saja.
Ini hanya menjadi politik pencitraan bagi Jokowi-JK untuk menunjukkan bahwa
dirinya adalah Kepala Negara yang perhatian pada masyarakatnya. Akan tetapi,
kita telah memahami berbagai taktik manuver politik busuk yang dijalankan Jokowi-JK.
Dirinya seolah-olah menunjukkan rasa empati kepada korban dan masyarakat bahwa pemerintahan
saat ini ingin menyelesaikan persoalan korban Sinabung.
Masih segar dalam ingatan kita, beberapa hari setelah
dilantik Jokowi mendatangi korban sinabung ke lokasi. Secara simbolis Jokowi
membagikan KIP dan KIS ke 500 korban sinabung. Namun, KIP dan KIS yang
diberikan kepada korban sama sekali tidak dapat digunakan. Anak-anak korban
Sinabung tetap saja harus menanggung biaya pendidikan di tengah bencana melanda
yang berdampak pada matinya perekonomian korban sinabung. Demikian Kartu
Indonesia Sehat (KIS), tidak ubahnya seperti kartu Indonesia Pintar. Buktinya
ketika korban berobat, harus juga mengeluarkan biaya yang terbilang besar.
Apalagi korban yang masih berada di posko pengungsian, mereka sangat sulit
untuk menemukan tim medis untuk berobat.
Maka problem KIS maupun KIP di sinabung, adalah sama dengan daerah lain
yang telah mendapatkan kartu tersebut. Kartu
sakti Jokowi tidak terbukti dapat memberikan pelayanan pendidikan dan
kesehatan secara gratis bagi rakyat. Kesehatan tetap mahal demikian pula biaya
pendidikan. Selain itu, Jokowi juga membangun rumah bagi pengungsi bagi korban
Sinabung sekitar 2053 unit. Akan tetapi pembangunan rumah ini dilakukan secara
bertahap. Tahun pertama ini rencananya hanya dibangun 370 unit. Sehingga dapat
dipastikan korban sinabung akan banyak tetap tinggal lebih lama lagi di
posko-posko pengungsian. Persoalan pun muncul dari perumahan ini yaitu sangat
minimnya fasilitas umum untuk bisa diakses masyarakat.
Berbagai persoalan yang dialami korban sinabung dalam
menghadapi bencana ini, tentu disebabkan ketidakberpihakan dan keseriusan
Jokowi-JK beserta pemerintahan setempat untuk memberikan pelayanan bagi
rakyatnya yang tertimpa bencana. Sinabung yang terus-menerus mengeluarkan lava
pijar, awan panas, abu vulkanik tentu sangat mengancam keselamatan, kesehatan
masyarakat Sinabung dan sekitarnya. Namun Jokowi masih menganggap ini sebagai
bencana local. Apabila melihat UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanganan
Bencana, status bencana nasional dapat
dinilai dari tingginya korban jiwa, kerusakan dan kerugian yang dialami
masyarakat. Prasyarat tersebut sudah objektif apabila melihat
keadaan bencana Sinabung yang berkepanjangan dan merugikan.
Ini juga menjadi kritikan terhadap keterbelakangan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa Jokowi-JK yang sangat
lambat untuk dapat mendeteksi atau menangani bencana sinabung. Oleh karena itu
apa yang menjadi TUNTUTAN FMN dalam
menyikapi bencana sinabung ialah;
- Segera Realisasikan Rumah bagi korban sinabung
secara menyeluruh
- Berikan lahan baru pertanian bagi masyarakat
korban sinabung
- Tetapkan Erupsi Gunung Sinabung menjadi status
Bencana Nasional
- Berikan Jaminan Pendidikan dan Kesehatan bagi
korban masyarakat korban sinabung
Oleh karena itu, Pimpinan Pusat Front
Mahasiswa Nasional berharap pada
seluruh tingkatan organisasi FMN Baik Cabang maupun Ranting se-Indonesia untuk
menjalankan tanggap bencana sinabung (#SinabungAdalahKita). Sementara kepada kawan-kawan FMN
Cabang Medan dapat menjadi petugas untuk turun ke kembali ke lokasi Sinabung. Kegiatan tanggap bencana ini sudah pernah 2 kali dillakukan FMN di sinabung kurun waktu 2013 dan 2014. Jadi, kita sudah punya pengalaman untuk dapat membantu aktif korban erupsi gunung sinabung. Jangan lupa FMN dapat mengajak seluruh mahasiswa dan rakyat se-Indonesia untuk terilibat dalam kampanye-kampanye menuntut Jokowi-JK atas sinabung maupun untuk bersolidaritas meringankan beban korban sinabung. LONG LIFE PEOPLE SOLIDARITY !
Penulis: Sofian Efendi/08972865526 (Ka. Dept Pelayanan Rakyat & Kampanye)
0 komentar:
Posting Komentar