No :
162/A/PR&K/PP-FMN/Tanggap-Bencana/V/2016
Perihal : Seruan
Tanggap Bencana Erupsi Gunung Sinabung
Lampiran : -
Lambatnya
Relokasi atas Rumah dan Lahan bertani, Memperpanjang Korban Erupsi Gunung Sinabung
Gunung Sinabung adalah gunung api di Dataran Tinggi di Kabupaten
Karo, Provinsi Sumatera
Utara. Sinabung bersama Gunung
Sibayak di dekatnya merupakan dua gunung berapi aktif di Sumatera
Utara dan menjadi puncak tertinggi di provinsi itu. Ketinggian
gunung sinabung ini mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian geologi, Gunung
Sinabung terakhir meletus pada tahun 1200 atau sekitar 800-an silam. Akan
tetapi semenjak bulan Agustus hingga September 2010, Gunung Sinabung kembali
mengalami erupsi. Aktivitas erupsi Gunung Sinabung dikategorikan tipe letusan freatik
yang diikuti jatuhan abu vulkanik yang menyebar ke timur-tenggara Gunung
Sinabung dan menutupi beberapa desa seperti; Desa Sukameriah, Gungpitu,
Sigarang-garang, Sukadebi, dan Susuk. Sejak saat itu Gunung disebut tipe A.
Aktifitas erupsi gunung sinabung kembali terjadi sejak September 2013 dan erupsinya semakin
meningkat di awal Januari 2015 hingga saat ini. Material erupsi dari Gunung Sinabung telah melumpuhkan
kegiatan ekonomi masyarakat. Sektor pertanian dan perkebunan adalah yang paling
terpukul akibat erupsi gunung sinabung. Lahan
pertanian dan perkebunan seluas 46.935 hektare rusak berat. Kerusakan terbesar
terjadi pada tanaman cabai seluas 1.701 hektar dan jeruk seluas 1.177 hektar sebagai tanaman petani utama masyarakat karo di sekitaran kaki Gunung
Sinabung. Kondisi ini mengakibatkan tanaman hancur dan petani
gagal panen. "Total kerugian dan kerusakan di sektor pertanian dan
perkebunan mencapai Rp 817 miliar per Tahun 2015.
Tahun 2014, tercatat warga
yang meninggal sekitar 16 orang. Sementara dalam letusan erupsi gunung sinabung
21 Mei 2016, setidaknya 7 orang terkena semburan awan panas dan 2 orang kritis
dengan luka bakar terkena awan panas bersuhu 700 derajat Celsius. Semua korban
adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang berada di
zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas
pada Sabtu 21 Mei 2016 pukul 16.48 WIB. 7 korban tewas itu adalah Karman Milala
(60), Irwansyah Sembiring (17), Nantin Br. Sitepu (54), Leo Perangin-angin,
Ngulik Ginting, Ersada Ginting, dan Ibrahim Sembiring. Sedangkan korban luka
bakar adalah Cahaya Sembiring (75), Cahaya br Tarigan (45).
Selama ini pemerintah
melarang untuk mendekati Gunung Sinabung radius 5 Km (Zona Merah). Akan tetapi,
pemerintah di satu sisi tidak memberikan solusi kepada masyarakat untuk menyediakan
tempat tinggal dan lahan relokasi. Setelah 7 orang meninggal dan 2 luka kritis,
barulah pemerintah seolah-olah mewacanakan akan merelokasi tahap kedua warga
korban erupsi Gunung Sinabung.
Bencana letusan gunung
sibung ini sangatlah berkepanjangan. Warga
di sekitaran gunung sinabung bahkan telah mengungsi sejak 2013 yang lalu. Saat ini,
masih banyak warga yang belum mendapatkan rumah maupun lahan relokasi untuk
bertani. Pemerintah berjanji akan melakukan relokasi tahap ke II yang
rencananya direlasikan tahun 2016 ini. Namun, pemerintah hanya memberikan
sejumlah uang tanpa bertanggung jawab untuk memikirkan lahan dan rumah relokasi
untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Tentu ini akan mengancam kehidupan
korban relokasi yang belum tentu mendapatkan wilayah relokasi yang memberikan
syarat kehidupan bagi mereka untuk bertani.
Oleh karenanya, Kami dari
Pimpinan Pusat FRONT MAHASISWA NASIONAL MENYERUKAN
kepada seluruh tingkatan Wilayah, Cabang dan Ranting/Kampus untuk melakukan
tanggap bencana untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena erupsi gunung
sinabung, kab. Tanah karo, Sumatera utara. Tanggap bencana ini dapat dilakukan
dalam bentuk penggalangan dana maupun logistik (Obat-obatan, pakaian, masker,
makanan&minuman, dsb) untuk diserahkan kepada saudara-saudara kita di
Gunung Sinabung. Secara khususnya, kami meminta kepada FMN Cabang Medan untuk
dapat mendirikan Posko Bencana “Indonesia
Bangkit” di Sinabung. Kegiatan di dalam posko meliputi; Membuka Sanggar
Belajar, membantu evakuasi, Trauma healing, pengobatan gratis, dan sebagainya.
Kami juga menyerukan kepada
seluruh kawan-kawan untuk mendesak segera pemerintah untuk memberikan pengobatan
gratis bagi korban, memberikan rumah dan lahan bertani bagi korban erupsi
gunung Sinabung.
Atas perhatian dan semangat
melayani massa, kami ucapkan selamat berkerja dan terima kasih.
Bantuan
dapat dikirim melalui;
ATM Mandiri : 1280005482168 an
Widianto Satria, atau
Sekretariat: Jl. Lenteng Agung, Rt
009/Rw 05 No. 10 Kel. Lenteng Agung, Kec Jagakarsa, Jaksel Hp: 081310573364
28
Mei 2016,
Hormat
kami,
Menyetujui,
Ka.
Dept Pelayanan Rakyat dan Kampanye Ketua
Rizqi
Rachmad P Panjaitan
0 komentar:
Posting Komentar