Keterangan Gambar: Malam Solidaritas Kepergian Yustinus Darma yang diselenggarakan FMN Bersama FPR di Jakarta (14/10/2016)
Selamat Jalan Kawan, Kupeluk kau dengan penuh semangat perjuangan menuju Kebebasan!
Keluarga Besar FRONT
MAHASISWA NASIONAL berserta aliansi FRONT PERJUANGAN RAKYAT serta gerakan massa
di Kupang, NTT sangat berduka atas kematian
kawan Yustinus Darma. Sebelum meninggal, Yustinus Darma mengalami koma selama 3
hari menjelang kematiannya. Kawan Yustinus Darma menghembuskan nafas
terakhirnya di RSUD WZ Johanes, Kupang NTT pada Kamis 12 Oktober 2016 Pukul
15.00 WITA. Berdasarkan keterangan pihak dokter,
Kawan Yustinus Darma menderita penyakit meningitis (radang selaput otak).
FMN Cabang Kupang
menyampaikan kepada PP FMN atas kondisi kesehatan Yustinus Darma yang terus menurun.
Biaya medis yang mahal, mendorong FMN Cabang Kupang melakukan penggalangan dana untuk pembiayaan
kawan Yustinus Darma. Namun, penyakit yang dideritanya telah mengerogoti organ
tubuhnya dan akhirnya kawan Yustinus meninggalkan kita selamanya.
Khabar kepergian kawan
Yustinus Darma membuat pikiran dan hati seluruh pimpinan dan anggota FMN
se-Indonesia terpukul. Rasa sedih bercampur gaduh menjadi satu. Senyum, tawa, kegigihannya,
masih sangat jelas kami ingat. Kawan Yustinus Darma selalu berdiri kokoh
bersama rakyat. Yustinus Darma selalu menjadikan massa dan kawan-kawannya
menjadi guru dalam berjuang. Dirinya tidak pernah berhenti untuk menyelami
kehidupan massa rakyat. Dan prinsip perjuangan digenggam kuat di setiap langkahnya. Pikiran dan Tindakan
kawan Yustinus Darma sepenuhnya mengabdi pada Perjuangan Demokrasi Nasional
hingga di hari kematiannya. Yustinus Darma adalah Kader Rakyat dan Dia adalah
salah-satu aktivis yg pertama kali menancapkan kuat Gerakan Massa Demokrasi
Nasional di Tanah Kupang-NTT dan mengemban sebagai Ketua I FMN Cabang Kupang
tahun 2009-2010.
Yustinus Besu Darma lahir di
Detura Kupang pada 01 Juni 1983. Kawan-kawan memanggilnya dengan sebutan Darma.
Darma adalah anak ke-3 dari 9
bersaudara. Bapaknya bernama Wihelmus Woda (+) dan Ibunya bernama Maria Sepe
yang bekerja sebagai petani. Selama ini Darma aktif di dalam berbagai
perjuangan sektor dan klas. Semasa menjadi mahasiswa S1 Perikanan Universitas
Muhammadiyah Kupang, Darma telah aktif di berbagai organisasi semacam GMNI,
KMK, Keluarga Mahasiswa Maumere, hingga beriktihar menentukan pilihannya membangun
ormass mahasiswa Demokrasi Nasional FMN. Pasca dari FMN, Darma kemudian
bergabung di Walhi NTT dan diberi kepercayaan menjadi salah-satu stuktural
fungsional ED Walhi NTT. Akan tetapi, lebih dari itu pengorbanan kawan Darma.
Darma memberikan sumbangsih yang besar untuk memajukan organisasi-organisasi
massa Demnas di setiap sektor dan klas di NTT. Darma baru-baru ini berusaha
untuk membangun AGRA bersama kaum tani di NTT. Alhasil, telah terbentuk komite persiapan AGRA NTT. Darma juga sangat aktif
melakukan kampanye-kampanye dan pendampingan keluarga korban Human Trafiking.
Dan walaupun Darma sudah menjadi alumni FMN, Darma masih sangat aktif mendukung
perjuangan FMN Cabang Kupang.
Kami tentu kehilanganmu
kawan. Semua perjuangan yg telah kau torehkan, akan kami lanjutkan. Semangatmu
akan selalu berkobar di tengah kehidupan kami. Semua orang tentu akan mati,
tetapi kematian itu bisa berbeda-beda artinya. Walaupun semua orang mati, tapi
kematian itu bisa lebih berat daripada gunung Jayawijaya, atau lebih ringan
daripada sehelai bulu merpati. Mati untuk massa rakyat, lebih berat daripada
Gunung Jayawiya; dan bekerja bagi musuh-musuh rakyat, tentu akan lebih ringan
daripada sehelai bulu merpati. Kawan Yustinus Darma Meninggal untuk rakyat dan
kematiannya sangat-sangat berharga di hadapan massa. Perjuanganmu,
pengorbananmu semasa hidup akan menjadi penyemangat berjuang bagi kawan-kawan
yang kau tinggalkan. Dan kami akan belajar pula untuk senantiasa menjaga
kesehatan dengan pola hidup dalam kebudayaan baru untuk memperpanjang usia kita
di tengah-tengah perjuangan rakyat.
Keluarga besar FMN berduka
yg sedalam-dalamnya atas kepergianmu kawanku.
"Kesedihan
tiada tandingan, mengapa gerangan diri
mencari kerisauan, Bunga telah
berguguran, di musim semi nanti pasti mekar kembali, simpan harum wanginya
hingga di tahun mendatang "
Selamat
Jalan Kawan, Kupeluk kau dengan penuh semangat perjuangan
menuju Kebebasan rakyat !
14 Oktober 2016,
Rachmad P Panjaitan
(Ketua PP FMN)
0 komentar:
Posting Komentar