Front Mahasiswa Nasional Mendukung Penuh Perjuangan
AGRA dan Kaum Tani Indonesia Dalam Melawan Reforma Agraria Palsu Jokowi
“Pemuda-Mahasiswa Berjuang Bersama Kaum Tani dan
Rakyat Indonesia untuk Mewujudkan Reforma Agraria Sejati dan Membangun Industri
Nasional, Serta Mewujudkan Pendidikan yang Ilmiah, Demokratis, dan Mengabdi
Pada Rakyat”
Salam Demokrasi,
Hidup Kaum Tani !
Hidup Pemuda Mahasiswa !
Hidup Rakyat
Indonesia !
Salam juang untuk seluruh kaum
tani dan rakyat Indonesia. Pertama sekali, FMN mengucapkan terimakasih yang
sangat besar atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan
dukungan sepenuhnya kepada AGRA dan Kaum Tani Indonesia. Selanjutnya, kami
ingin mengucapkan selamat memperingati Hari Tani Nasional ke 57 kepada seluruh
kaum tani dan rakyat Indonesia.
Hidup AGRA !
Pada kesempatan ini, kami tidak
akan banyak menyinggung tentang sejarah panjang perjuangan kaum tani dan
kelahiran Hari Tani Nasional. Tentu hal tersebut sudah melekat dalam ingatan
kita semua. Kami hanya ingin memberikan penekanan bahwa Hari Tani merupakan
momentum bersejarah dan bukti nyata bahwa rakyat adalah pembawa dan pencipta
sejarah-perubahan. Apapun yang menjadi kehendak rakyat, jika disatukan akan berubah
menjadi Gelombang Pasang yang akan
menggulung gilas apapun yang merintanginya. Maju terus perjuangan rakyat !
Dalam situasi saat ini, Indonesia
tidak ubahnya seperti pada era penjajahan. Rakyat Indonesia terus diperas,
ditindas, dan dihisap oleh tiga musuh rakyat (imperialisme AS, feodalisme, dan
kapitalis birokrat). Penghisapan dan penindasan ini yang terus memiskinkan dan
memerosotkan hidup rakyat, khususnya kaum buruh dan tani.
Imperialisme AS, merupakan motor utama dari seluruh derita yang
dialami oleh rakyat, tidak hanya di Indonesia, namun diseluruh dunia. Di
Indonesia, imperialisme terus mendikte melalui kebijakan neoliberalnya.
Pembangunan infrastruktur, perluasan monopoli perkebunan, pertambangan, dan
pemangkasan subsidi, semua itu demi kepentingannya. Investasi dan hutang luar
negeri yang mereka berikan, monopoli sumber daya alam, mempekerjakan rakyat
dengan upah murah, itu terus mereka lakukan. Kepentingan untuk mereka keluar
dari krisis, namun justru makin menghisap dan menindas rakyat. Bersatulah rakyat tertindas di Indonesia,
Hancurkan Imperialisme AS !
Sementara di Perdesaan,
penghisapan feodalisme terus hidup. Kaum tani menjadi sasaran utama yang terus
dihisap dan ditindas. Tanah-tanah rakyat terus dikuasai dan dimonopoli. Tuan
Tanah Besar adalah musuh utama dari kaum tani, menjadi penyebab utama
kemiskinan hidup kaum tani. Tidak hanya tanah, kaum tani juga terus dibelenggu
dengan monopoli sarana produksi pertanian yang membuat harganya makin melonjak
tinggi. Negara juga menjelma menjadi tuan tanah melalui berbagai perusahaan dan
programnya, seperti Perhutani, Inhutani, Taman Nasional, dan lainnya. Jika
seperti ini terus, hancurlah kehidupan dan masa depan kaum tani. Maka Bangkitlah segera perjuangan kaum
tani, Kubur dalam-dalam tuan tanah besar !
Kawan-kawan yang selalu semangat dalam berjuang,
Indonesia merupakan negeri
setengah jajahan dan setengah feodal akibat dari dominasi imperialisme dan
feodalisme yang membelenggu rakyat. Di tengah situasi itu, pemerintahan
Indonesia dari periode ke periode sampai pada saat ini hanyalah pemerintah
boneka yang anti rakyat.
Kawan-kawan, Apakah
Jokowi-JK adalah musuh Kaum Tani?
Seperti kita ketahui bersama,
bahwa rezim Jokowi telah mengeluarkan 16 jilid Paket Kebijakan Ekonomi, 225
program pembangunan strategis nasional, hingga program Reforma Agraria dan Perhutanan
Sosial. Pada kenyataanya kawan-kawan, 16 Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi hanya
mempermudah investasi asing masuk ke Indonesia, membuat kaum buruh semakin
terbelenggu oleh upah yang murah melalui PP No.78/2015, membuat harga BBM dan
Listrik terus naik, pemangkasan dan pencabutan subsidi rakyat, membuat biaya
pendidikan dan kesehatan semakin tinggi sehingga tidak mampu diakses oleh
rakyat. Jadi, Paket Kebijakan tersebut hanya melayani investasi asing dan makin
merugikan rakyat. Melalui program itu, pemerintah Jokowi akan mempercepat
seluruh rencana pembangunan infrastruktur. Di Perkotaan, Kota-kota akan disulap
menjadi kawasan komersil dengan mendirikan berbagai perumahan besar, apartemen,
kawasan perbelanjaan dan pabrik-pabrik baru. Sementara pemukiman rakyat menjadi
sasaran penggusuran. Rakyat miskin di perkotaan kini ditumpuk layaknya sampah di rumah-rumah susun sewa. Rezim
Jokowi sama sekali merendahkan kedudukan rakyat.
Hal yang lebih kejam terjadi di
desa. Melalui berbagai skema pembangunan, seperti pembangunan waduk, kawasan
hutan, taman nasional, bandara, perkebundan dan pertambangan tanah-tanah kaum
tani terus dirampas dengan bar-bar. Kaum tani terus dihantui dengan perampasan
tanah.
Kini, melalui program Reforma
Agraria Palsu dan Perhutanan Sosial-nya Jokowi terus menebar kebohongan dan
kebusukan. Sebenarnya, bukan reforma agraria yang dijalankan oleh Jokowi. Namun
hanya sebatas sertifikasi dan redistribusi tanah-tanah bekas HGU dan konflik.
Reforma Agraria Palsu Jokowi sama sekali tidak menyentuh kepemilikan tanah yang
besar dari perusahaan-perusahaan. Sama sekali tidak akan menghilangkan
ketimpangan. Justru kaum tani akan terjerat masalah baru karena kemiskinan yang
makin akut. Jika menerima sertifikat tanah, namun tidak ada jaminan atas terjangkaunya
biaya produksi pertanian dan harga produk yang sesuai, maka
sertifikat-sertifikat itu akan menjadi alat perampas tanah yang baru. Kaum tani
akan diminta untuk menggadai atau menjual sertifikat (tanahnya) kepada Bank
ataupun tuan-tuan tanah. Perhutanan Sosial pun demikian, hutan yang selama ini
menjadi sandaran hidup banyak kaum tani akan diambil oleh negara maupun
perusahaan. Kaum tani hanya akan menjadi mitra, bukan berdaulat atas hutan atau
tanahnya. Sungguh kejam dan jahat skema tersebut. Tidak Ada Reforma Agraria di bawah Rezim Boneka ! Lawan Reforma Agraria Palsu Jokowi !
Dengan demikian, FMN berpandangan
bahwa sudah saatnya seluruh rakyat, khususnya kaum tani secara lantang bersuara
dan makin gigih untuk berjuang melawan Reforma Agraria Palsu Jokowi. Hanya
reforma agraria sejati yang dapat menjadi jalan keluar bagi penderitaan rakyat,
khususnya kaum tani. FMN secara penuh akan mengadikan dirinya untuk berjuang
bersama kaum tani dan rakyat Indonesia. Pada perkembangannya, FMN menilai
secara objektif saat ini dalam skala nasional, hanya Aliansi Gerakan Reforma
Agraria (AGRA) satu-satunya Organisasi Tani yang konsisten bersikap menentang
Reforma Agraria Palsu Jokowi dan terus berjuang untuk reforma agraria sejati.
Melalui momentum Hari Tani Nasional
tahun ini, mari kita bersama-sama terus memperkuat dan memperbesar organisasi.
Memajukan perjuangannya sampai pada tahap yang semakin maju, mari kita klas
buruh, kaum tani, kaum miskin perkotaan, pemuda mahasiswa, buruh migran, suku
bangsa minoritas, kaum perempuan, seluruh rakyat tertindas di Indonesia terus
bahu-membahu merebut kemenangan sejati, mewujudkan reforma agraria sejati,
Industri nasional, dan pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada
rakyat.
Demikian, pesan perjuangan ini
FMN sampaikan kepada seluruh kawan-kawan. Sekali lagi, selamat memperingati HTN
2017. Jayalah selalu perjuangan kaum tani !
Hidup Kaum Tani
Indonesia !
Hidup Rakyat
Indonesia !
Jayalah Perjuangan
Rakyat !
Jakarta, 25 September 2017
Pimpinan Pusat
Front Mahasiswa Nasional
SYMPHATI DIMAS
RAFI’I
KETUA
UMUM
0 komentar:
Posting Komentar