Front
Mahasiswa Nasional menyampaikan Duka Cita yang dalam terhadap korban dan
keluarga korban pengeboman yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Semoga
keluarga korban juga terus diberikan ketabahan dan kesabaran.
Rakyat Indonesia
kembali menjadi korban dan dirundung kepanikan akibat terjadinya tindakan terorisme
peledakan bom di beberapa titik di Jawa Timur. Pada Minggu, 13 Mei 2018 terjadi
peledakan bom bunuh diri di Gereja Santa
Maria, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Pantekosta, di Kota Surabaya, Jawa
Timur. Kejadian tersebut hingga saat ini tercatat telah menelan korban 13 orang
tewas dan 43 mengalami luka-luka. Pada malam hari di hari yang sama terjadi
juga ledakan bom di Rusunawa, Sidoarjo Jawa Timur. Sementara itu pada Senin, 14
Mei 2018 kembali terjadi peledakan bom di Polrestabes Surabaya. Seluruh
rentetan tindakan teror tersebut telah menelan begitu banyak korban dari
kalangan rakyat yang tidak bersalah.
Dalam hal ini, FMN
memandang bahwa serangan dan seluruh tindak terorisme adalah tindakan yang
hanya menimbulkan kerugian besar bagi rakyat. Rakyat Indonesia sudah menderita
dengan berbagai tindasan dan penghisapan yang terjadi hingga saat ini.
Kemiskinan dan kemelaratan adalah cerminan dari kehidupan rakyat Indonesia di
bawah kekuasaan pemerintah Joko Widodo – Jusuf Kalla. Sehingga pengeboman dan
berbagai teror serupa hanya akan memperdalam derita rakyat, membuat kepanikan,
dan berpotensi melahirkan perpecahan di antara rakyat. Oleh karenanya, FMN
mengutuk keras seluruh bentuk tindakan terorisme seperti itu.
Dalam melihat fenomena
meluasnya gerakan terorisme di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari kondisi
global saat ini. Pasalnya, kelompok-kelompok yang melakukan tindakan teror
memiliki hubungan dan kedekatan dengan kelompok seperti Al Qaeda, Taliban,
ISIS, JAD, dan sejenisnya. Seperti diketahui bersama bahwa, banyak dari
kelompok tersebut yang memiliki hubungan bahkan bentukan secara langsung dari
pemerintahan Amerika Serikat.
Imperialis AS dan
kelompok binaanya tersebut menjadi pemecah belah rakyat di berbagai negeri,
termasuk menyebarluaskan perspektif anti persatuan rakyat melalui tendensi
antar agama dan keyakinan yang menyulut konflik berbasis SARA. Melalui program kampanye
global melawan terorisme seperti War on Terror
dan Pivot Asia, imperialis AS terus
mencari jalan legitimasi atas seluruh tindakan dominasi dan intervensinya. Tindakan
pembasmian terhadap terorisme yang dilakukan seperti halnya menumpas monster buatannya sendiri. Hingga kini,
pada perkembangannya berbagai kelompok teror semacam itu terus berkembang di
berbagai negeri melalui berbagai jaringannya.
Selain itu, di Indonesia
pembiakan kelompok teror yang demikian itu terus dirawat dan dijaga. Sentimen
berbasis agama, kepercayaan dan keyakinan terus meluas yang mengakibatkan
rakyat semakin terpecah. Tindakan teror yang seolah membasiskan gerakannya pada
unsur agama adalah tidak tepat. Di sisi yang lain, faktor utama dari cepat
meluasnya doktrin terorisme di Indonesia adalah kondisi rakyat yang hidup
miskin dan menderita. Kemiskinan dan kemelaratan yang dialami oleh rakyat
adalah faktor utama lahirnya rasa putus asa. Tindakan terorisme adalah ekspresi
dari frustasi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, menurut kami wacana solusi
yang ditawarkan oleh pemerintah dengan melakukan revisi terhadap Undang –
undang Terorisme tidak akan dapat menyelesaikan masalah hingga ke akarnya.
Pemenuhan atas hak-hak dasar rakyat adalah jalan utama untuk menghalau seluruh
tindak terorisme di Indonesia.
Atas dasar kondisi
tersebut, maka FMN menyampaikan kecaman dan tentangan yang keras terhadap
tindakan terorisme yang merugikan dan mengakibatkan rakyat tidak bersalah
menjadi korbannya. Kami juga menyampaikan bahwa pemerintah harus segera
bertanggung jawab atas seluruh kejadian dan teror yang telah banyak menjadikan
rakyat tidak bersalah sebagai korban. Pemerintah harus mewujudkan dan memenuhi
tuntutan rakyat atas hak-hak demokratisnya yang selama ini telah dirampas.
Kemudian, rakyat khususnya pemuda mahasiswa harus terus memperkuat persatuannya
melalui berbagai organisasi massa demokratis, memajukan perjuangan dengan
melakukan kampanye massa, pendidikan dan propaganda untuk membangkitkan
kesadaran massa. Hanya dengan itu maka seluruh tindak terorisme dapat dilawan
dan seluruh tindasan yang ada dapat ditentang dengan kuat oleh rakyat.
Jakarta,
14 Mei 2018
Hormat
Kami,
Pimpinan
Pusat
Front
Mahasiswa Nasional
Symphati
Dimas R
Ketua Umum
Badarudin (+62 81805227040)
0 komentar:
Posting Komentar