“Pemuda Mahasiswa Berani Berjuang dan Berani Menang Bersama Rakyat”
Salam
demokrasi,
INDIES menyampaikan salut dan apresiasi yang
tinggi kepada Front Mahasiswa Nasional (FMN) sebagai organisasi nasional yang
teguh dan mandiri mengorganisasikan dan memajukan perjuangan mahasiswa, menempa
garis perjuangan untuk mengabdi kepada rakyat.
16 tahun merupakan periode energik bagi
organisasi untuk berkembang dan berkarya. Maka, suatu kebanggaan melihat FMN semakin
besar dan meluas di berbagai daerah di Indonesia. Tentu telah banyak
pengorbanan dalam perjuangannya, namun semangat “berani berjuang dan berani
menang” telah mendorong seluruh pimpinan dan anggota untuk terus konsisten
berjuang bersama rakyat menentang
imperialisme, feodalisme, dan kapitalis birokrat di Indonesia.
Seluruh
pimpinan dan anggota FMN,
Pemuda mahasiswa adalah tenaga penggerak
dengan mobilitas dan semangat yang tinggi sehingga sangat bermanfaat bagi
perjuangan rakyat. Mereka adalah pejuang untuk masa depan yang cerah bagi
bangsanya, pilar penting bagi pembangunan yang adil dan demokratis di berbagai
negeri.
Namun, saat ini kaum pemuda terus
dibelenggu dengan kebudayaan terbelakang, ditindas dengan berbagai kebijakan
yang tidak demokratis, dibelenggu dengan sistem pendidikan yang tidak ilmiah
dan mengabdi pada rakyat, dan masa depannya dirampas karena sistem ekonomi dan pembangunan
yang menghisap dan menindas.
Lantas,
mengapa pemuda dan mahasiswa harus memperbesar organisasi dan berjuang bersama
rakyat?
Rakyat di berbagai sektor mengalami
penindasan dan penghisapan yang jauh berlipat ganda. Sebagain dari mereka
adalah golongan pemuda baik laki-laki dan perempuan di pedesaan dan pekotaan yang
juga bekerja di berbagai sektor ataupun tidak memiliki pekerjaan, atau bahkan
dirampas pekerjaannya. Sebagian dari mereka juga adalah pemuda yang semestinya
mendapat pendidikan yang layak sehingga dapat meneruskan Pendidikan tinggi
sebagai mahasiswa di berbagai universitas. Jumlah mereka sangat jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan pemuda yang yang bisa berkuliah. Bukan karena mereka
tidak ingin bersekolah dan kuliah tetapi karena sistem Pendidikan yang dibangun
dengan tatanan ekonomi penghisapan telah membuat menempatkan mereka jauh lebih
sulit mengakses layanan pendidikan.
Secara global, atas nama pembangunan,
kerjasama, dan investasi, kapitalis monopoli internasional telah mengalihkan
beban krisis ke pundak rakyat di berbagai negeri, melipatgandakan penghisapan
dan penindasan untuk mempertahankan akumulasi modal dan keuntungan super agar
dapat terus bertahan hidup. Berbagai skema dijalankan melalui kebijakan dan
kerjasama regional dan internasional atas nama konektivitas, infrastruktur,
akselerasi pembangunan dan perdagangan.
Perampasan tanah, sumber daya alam, dan
kemisikinan justru semakin meningkat, upah buruh justru semakin ditekan murah,
kerja layak semakin jauh dari harapan, privatisasi dan komersialisasi
pendidikan tak terhindarkan, migrasi paksa tak terbendung, militerisasi dan
konflik semakin meluas, kerusakan lingkungan dan bencana semakin memperburuk
kehidupan rakyat. Di saat yang sama, dengan berbagai cara mereka berusaha
mengelabui rakyat tentang siapa musuh sebenarnya, imperialism dibawah pimpinan
Amerika Serikat.
Suatu kondisi yang tidak saja semakin
menyeret buruh dan kaum tani kedalam jurang kemerosotan hidup, tetapi juga
membunuh masa depan cerah bagi pemuda di berbagai sektor dan mahasiswa secara
khusus. Tidak hanya dirasakan oleh rakyat di Indonesia tetapi juga rakyat di
seluruh belahan dunia.
Kondisi ini harus menjadi pelajaran
terpenting bagi mahasiswa bahwa masalah pemuda di Indonesia merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari penderitaan rakyat baik di dalam negeri ataupun
dengan rakyat di berbagai negeri lainnya. Kondisi ini juga harus meneguhkan
pandangan kita bahwa berjuang bersama rakyat di Indonesia dan pembangunan solidaritas
dengan rakyat di berbagai negeri merupakan kerja yang harus dibangun dalam
rangka mengubah dan memajukan dunia yang adil.
Rekan-rekan FMN yang kami hormati,
Pembangunan dan demokrasi yang menjamin
keadilan dan kesejahteraan rakyat akan tercapai dengan pelaksanaan reforma
agraria sejati dan industrialisasi nasional. Kondisi ini sekaligus akan
menjamin terwujudnya pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi pada
rakyat, sebagaimana yang telah diperjuangkan oleh FMN.
Dari sini kita belajar bahwa masa depan
pemuda mahasiswa tidaklah terpisah dari penderitaan rakyat, demikian juga
perjuangannya. Semakin maju perjuangan rakyat, maka semakin besar keberanian
untuk menang dan masa depan gemilang bagi pemuda mahasiswa.
Sekali lagi, salut dan hormat bagi FMN,
semoga selalu semangat dan sukses di usia 16 tahun.
Semoga semakin teguh dalam membangun,
memperkuat dan mengembangkan organisasi agar dapat memajukan perjuangan massa
mahasiswa bersama rakyat!
Salam hormat,
INDIES
Kurniawan
Sabar
Direktur
0 komentar:
Posting Komentar