Komisi Pemuda dari International League of People Struggle
(ILPS) memperingati Hari Pemuda Internasional dengan menegaskan kembali
komitmen bersama untuk membangun gerakan pemuda dan mahasiswa yang berkarakter
anti imperialis di seluruh dunia. Kami terdiri dari pemuda, pelajar, dan
pekerja muda yang berasal dari Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, Indonesia,
Argentina, Zambia, Belanda, Filipina, Malaysia, Selandia Baru, dan lainnya.
Bergandengan tangan dalam solidaritas untuk berjuang demi masa depan yang bebas
dari fasisme, perang, rasisme, diskriminasi terhadap perempuan, dan segala
bentuk persoalan yang disebabkan oleh imperialisme.
Krisis dalam tubuh imperialisme yang semakin memburuk telah
meningkatkan serangan neoliberal dan finansialisasi ekonomi dari klas penguasa,
serta menjerumuskan dunia ke dalam militerisme, perang, fasisme, dan perusakan
ekologis. Rakyat pekerja, terutama di negeri-negeri jajahan dan setengah
jajahan yang didominasi oleh imperialis, menanggung beban yang semakin berat.
Bagi sektor pemuda dan mahasiswa, krisis telah berdampak di
banyak aspek; kemiskinan yang terus meluas, kelaparan, meningkatnya eksploitasi
pekerja, kerja paksa dan perbudakan, pengangguran, penahanan dan penyiksaan,
pembunuhan, migrasi paksa dan deportasi, hilangnya hak dasar untuk pendidikan
dan layanan kesehatan, rusaknya kebudayaan pemuda, mobilisasi pemuda untuk
perang imperialis, kekerasan terhadap perempuan.
Namun demikian, pemuda dan mahasiswa bersama dengan massa
dari berbagai sektor terus melakukan perlawanan. Pemuda buruh berorganisasi
melawan korporasi yang mengeksploitasi mereka, gerakan pemuda tanpa dokumen,
pemogokan pemuda dalam aksi iklim, mahasiswa melakukan protes terhadap serangan
neoliberal pada sistem pendidikan, perlawanan pemuda suku asli terhadap
genosida budaya dan perampasan tanah oleh pemerintah dan korporasi milik
imperialis, perjuangan melawan pembunuhan pemuda kulit hitam dan pembebasan
rakyat afrika secara menyeluruh, hingga partisipasi pemuda dalam perjuangan
pembebasan rakyat di Palestina, Kurdistan, Papua Barat, Filipina dan lainnya.
Semua itu adalah tanda bahwa gerakan pemuda yang militan masih terus hidup dan
berjuang untuk merebut masa depan yang dihancurkan oleh imperialisme, fasisme
dan rasisme.
Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kesadaran kelas
terhadap gerakan pemuda dan mahasiswa yang sedang berkembang harus dipertajam.
Dihubungkan dan ditingkatkan dari perjuangan berbasis isu menjadi perjuangan
melawan imperialisme secara keseluruhan, menghindari sektarianisme antara
pemuda-mahasiswa dan klas pekerja, demi memerangi ideologi imperialis yang menipu
pemuda untuk menjerumuskannya dalam bentuk-bentuk perjuangan yang justru
mendekat pada kepentingan imperialis ketimbang menghancurkanya secara
meyakinkan.
Dalam menghadapi imperialisme, fasisme, rasisme dan segala
bentuk tindasan, perjuangan untuk masa depan yang demokratis dan berdaulat
adalah harapan terbaik bagi pemuda dan kemanusiaan. Kontradiksi yang berkembang
antara aspirasi pembebasan rakyat dengan kepentingan klas rekasi akan menuntut
gerakan pemuda yang lebih besar dan kuat serta sadar akan perannya dalam
mengabdi pada rakyat.
Kami menyambut pemuda dan mahasiswa untuk bergabung
bersama kami dalam gerakan hari ini. Bergabunglah dengan perjuangan melawan
imperialisme. Bergabunglah dengan kami dalam Komisi Pemuda ILPS !

1 komentar:
Luar biasa.
Posting Komentar