Front Mahasiswa Nasional (FMN)
mengecam keras penembakan dan kekerasan Kepolisian yang telah mengakibatkan
tewasnya mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara dalam rangkaian aksi menentang
berbagai regulasi anti rakyat yang akan diberlakukan oleh pemerintah. Randy
(Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Haluoleo Kendari) tewas dengan luka
tembak di dada bagian kanan, dan Yusuf Kardawi (Mahasiswa Universitas
Haluoleo Kendari) akibat luka kekerasan di kepala (26/09/19).
Tindakan ini menunjukkan wajah
fasis dan watak anti demokrasi rezim Jokowi dalam menanggapi ekspresi dan
aspirasi rakyat dan pemuda-mahasiswa dan pelajar di berbagai daerah di
Indonesia. Selain jatuhnya korban tewas, ratusan orang juga menjadi korban kekerasan
dan penangkapan dalam aksi massa baik di Jakarta dan berbagai daerah lainnya sejak
24 September 2019. Secara khusus penanganan masalah di Papua oleh pemerintah dengan
cara pengerahan pasukan dan bukan pada memecahkan akar masalah di Papua justru
telah menjadi penyebab terjadinya tragedi Wamena yang mengakibatkan meninggalnya
31 orang, dan ini menambah daftar korban masyarakat di Papua akibat tindakan
represif sebelumnya baik karena penghilangan dan penangkapan.
Aksi massa dari berbagai
organisasi rakyat, pemuda-pelajar dan mahasiswa merupakan ekspresi dan tuntutan
demokratis rakyat terhadap kegagalan rezim Jokowi dalam mengatasi berbagai masalah
rakyat Indonesia. Salah satu yang paling mengemuka adalah krisis asap akibat pembakaran
hutan dan lahan sebagai praktik pertanian terbelakang monopoli tanah oleh perusahaan-perusahaan
perkebunan skala besar yang mengakibatkan ribuan korban dan tidak mampu ditangani
oleh pemerintah. Di saat bersaman, pemerintah Indonesia justru secara
semena-mena menaikkan 100% Iuran BPJS yang semakin menindas dan menyengsarakan rakyat.
Dengan kekuasaannya, rezim
Jokowi terus mempertahankan sistem setengah feudal dan melayani secara prima
kepentingan imperialis Amerika Serikat melalui pemberlakukan berbagai kebijakan
dan regulasi, serta memaksakan pengesahan berbagai rancangan Undang-Undang yang
anti rakyat, seperti RUU Pertanahan, RUU KUHP, Revisi UU KPK, Revisi UU
Ketenagakerjaan dan berbagai regulasi baru lainnya. Dengan demikian, ekspresi
rakyat dalam aksi massa sesungguhnya merupakan perlawanan langsung terhadap penghisapan
dan penindasan serta melawan korupsi yang bersarang akut di tubuh rezim Jokowi.
Melalui kesempatan ini, FMN juga menyampaikan
belansungkawa dan duka cita sedalam-dalamnya bagi seluruh korban yang gugur
dalam aksi massa yang hakikatnya memperjuangkan demokrasi sejati bagi rakyat
Indonesia.
Atas kondisi ini, FMN menyampaikan
sikap dan tuntutan:
- Mengecam keras penembakan dan kekerasan Kepolisian
Daerah Sulawesi Tenggara atas aksi mahasiswa yang mengakibatkan
meninggalnya 2 Mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari
- Tangkap KAPOLDA Sulawesi Tenggara yang bertanggung
jawab atas penembakan dan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya 2
mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari.
- Mengecam keras tindakan kekerasan aparat kepolisian terhadap aksi rakyat dan pemuda-mahasiswa di berbagai daerah yang menuntut pembatalan aturan perundang-undangan baru yang anti rakyat dan semakin menindas rakyat
- Segera padamkan api dan selamatkan korban asap! Berikan perawatan gratis dan layak terhadap korban asap, serta bangun pusat rehabilitasi dan penanganan penyakit korban asap!
- Cabut HGU dan Hentikan izin baru perkebunan besar pelaku utama kebakaran dan masalah asap!
- Tangkap dan adili perusahaan-perusahaan besar pelaku utama pembakaran! Dan hentikan penangkapan dan bebaskan kaum tani yang ditangkap karena mereka tidak bersalah
- Batalkan segera RUU Pertanahan, RUU KUHP, revisi UU Ketenagakerjaan, UU KPK tanpa syarat! Laksanakan tuntutan rakyat yang menolak seluruh aturan dan perundangan yang semakin memberangus hak-hak demokratis rakyat!
- Hentikan kekerasan negara dan pecah-belah terhadap rakyat di tanah Papua! Tarik segera pasukan TNI dan POLRI dari tanah Papua sebagai sumber kekerasan dan jatuhnya korban jiwa.
- Penuhi tuntutan rakyat Papua tentang hak menentukan nasib sendiri sebagai jalan rakyat Papua menentukan masa depan secara mandiri sesuai aspirasinya!
- Jalankan land reform sejati dan bangun industri nasional!
Kami juga menyerukan
kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk terus menggelorakan perjuangan massa
menentang seluruh tindasan rezim Jokowi dan rencana pemberlakuan berbagai Perundang-undangan
yang anti demokrasi dan anti rakyat, dan secara langsung menggalang dan
menyalurkan bantuan yang dibutuhkan bagi korban asap di Kalimantan dan Sumatera.
Kami juga mengajak untuk bergabung dalam organisasi massa demokratis nasional dan
bersatu dalam perjuangan Bersama klas buruh, kaum tani dan rakyat tertindas lainnya.
Jakarta, 27 September 2019
Hormat kami,
Pimpinan Pusat FMN
Symphati Dimas Rafi’i
(Ketua Umum)
![]() |
Aksi FMN bersama Front Perjuangan Rakyat Mengecam Penembakan Mahasiswa Kendari |
1 komentar:
.
Posting Komentar